Market Review : Dolar Kembali Jadi Primadona, Ditengah Perlambatan Ekonomi China dan Eropa

Market Review : Dolar Kembali Jadi Primadona, Ditengah Perlambatan Ekonomi China dan Eropa

kedaitrader.com - Pasar emas kembali diperdagangkan melemah untuk hari kedua berturut-turut, merespon penguatan indeks Dolar AS ditengah gelisahan investor tentang perlambatan ekonomi China sebagai negara konsumen komoditas mentah terbesar dunia dan resiko resesi ekonomi Eropa.

Kekhawatiran atas perlambatan ekonomi China kembali meningkat setelah laporan neraca perdagangan China dirilis mengecewakan. Dimana surplus neraca perdagangan China dalam skala USD turun tajam menjadi 56.53B dari 77.71B, angka tersebut jauh dibawah harapan 82.00B. Dalam skala Yuan, surplus dilaporkan turun menjadi 405.47B dari 558.74B, lebih rendah dari perkiraan pada 405.47B.

Disisi lain, resiko resesi dikawasan Eropa juga mendorong penurunan Emas lebih lanjut dan menyeret harga minyak mentah dunia anjlok jauh dibawah level $80 per barel.

Ekonomi Eropa kini menjadi sorotan, setelah serangkaian laporan aktifitas bisnis negara-negara Eropa dilaporkan terus turun dan berada dibawah level psikologi 50, ditambah laporan inflasi produsen (PPI) Eropa dilaporkan turun sebanyak $12.4%, lebih rendah dari perkiraan dan data sebelumnya pada 12.5% (F) dan 11.5% (P).

Fokus pasar terhadap ekonomi China dan Eropa mengalihkan perhatian investor dari ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang berkepanjangan dan mendorong perburuan investor kembali meningkat pada Dolar AS sebagai safehaven dengan imbal hasil terbesar saat ini.

Dipasar spot, harga emas diperdagangkan melemah sekitar $9.18 atau 0.46% pada level $1,968.47 per ons, saat berita ini ditulis (4:00 WIB), setelah diperdagangkan pada kisaran $1,978 - $1,956. Emas berjangka kontrak Desember bergerak pada kisaran $1,975.40 per ons, turun sebanyak $13.20 atau 0.66% saat penulisan (4:00 WIB).

*Minyak*

Harga minyak mentah dunia anjlok hingga kisaran $77 per barel karena Pengurangan produksi OPEC+, yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Rusia - gagal mengimbangi kekhawatiran investor dari sisi permintaan menyusul perlambatan ekonomi China dan Eropa.

Jelang penutupan perdagangan Selasa (7/11) pukul 04:00 WIB, Harga minyak (spot) diperdagangkan anjlok sebesar $3.37 atau 4.18% pada kisaran $77.60 per barel. Minyak mentah berjangka WTI AS turun sebanyak $3.33 atau 4.12% pada level $77.49 per barel, sedangkan Brent London naik sebanyak $3.57 atau 4.19% pada level $81.61 per barel.

*Matauang*

Indeks Dolar AS diperdagangkan lebih tinggi selama sesi perdagangan Selasa (7/11) ditengah pelemahan matauang berisiko karena kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi global. Dolar diperdagangkan naik sekitar 27 poin atau 0.26% pada level 105.55 saat penulisan pukul 04:00 WIB, setelah sempat melemah hingga terendah 105.24 dan berbalik menguat hingga kisaran 105.78.

Pasangan EUR/USD terus memperpanjang penurunanya dari level tertinggi pertengahan September lalu. EUR/USD diperdagangkan melemah sekitar 20 poin atau 0.19% pada level 1.06951 saat penulisan (04:00 WIB), terkoreksi dari level tertinggi 1.07559 setelah data ekonomi Eropa yang dirilis mengecewakan, diantaranya:

• [6/11] HCOB Spain Services PMI (Oct), 51.1 (A) vs. 49.5 (F) vs. 50.5 (P)
• [6/11] HCOB Italy Services PMI (Oct), 47.7 (A) vs. 49.5 (F) vs. 49.9 (P)
• [6/11] HCOB France Services PMI (Oct), 45.2 (A) vs. 46.1 (F) vs. 46.1 (P)
• [6/11] HCOB Germany Services PMI (Oct), 48.2 (A) vs. 48.0 (F) vs. 48.0 (P)
• [6/11] HCOB Eurozone Services PMI (Oct), 47.8 (A) vs. 47.8 (F) vs. 47.8 (P)
• [6/11] EU Sentix Investor Confidence (Nov), -18.6 (A) vs. -22.2 (F) vs. -21.9 (P)

• [7/11] EU HCOB Italy Construction PMI (MoM) (Oct), 51.8 (A) vs. 49.8 (P)
• [7/11] HCOB Germany Construction PMI (Oct), 38.3 (A) vs. 39.3 (P)
• [7/11] HCOB France Construction PMI (MoM) (Oct), 41.0 (A) vs. 43.7 (P)
• [7/11] HCOB Eurozone Construction PMI (MoM) (Oct), 42.7 (A) vs. 43.6 (P)
• [7/11] EU PPI (YoY) (Sep), -12.4% (A) vs. -12.5% (F) vs. -11.5% (P)
• [7/11] EU PPI (MoM) (Sep), 0.50 (A) vs. 0.5% (F) vs. 0.6% (P)

GBP/USD kembali diperdagangkan melemah merespon penguatan indeks Dolar AS dan sentimen pasar Pound semakin terbebani oleh komentar Kepala Ekonom BoE Huw Pill, yang menyarankan kemungkinan penurunan suku bunga pada tahun 2024.

Sementara itu, Risiko Inggris memasuki resesi dapat semakin menekan kepercayaan terhadap pasangan GBP/USD. Lemahnya belanja konsumen dan tingginya biaya hidup rumah tangga telah menyebabkan meningkatnya pesimisme di kalangan masyarakat Inggris. jajak pendapat Accenture dan YouGov menunjukkan bahwa dua pertiga orang dewasa di Inggris tidak tertarik berpartisipasi dalam Black Friday dan Cyber Monday karena krisis biaya hidup yang semakin parah.

Pada pasar matauang Asia, AUD/USD bergerak melemah mencapai terendah 0.64328, pasar bahkan gagal merespon kenaikan suku bunga RBA pada Selasa pagi sebanyak 25bp menjadi 4.35%. Sejauh apa yang terlihat investor justru terbebani oleh data ekonomi China yang mengecewakan dan pelemahan harga minyak mentah dunia.

Berikut adalah pergerakkan pasar matauang 7 November 2023 pukul 04:00 WIB,

• AUDUSD : 0.64318 ,  -55 /  -0.85%
• EURUSD : 1.06951 ,  -20 /  -0.19%
• GBPUSD : 1.22930 ,  -49 /  -0.39%
• NZDUSD : 0.59337 ,  -30 /  -0.49%
• USDJPY : 150.439 , +39 / +0.26%
• USDCAD : 1.37645 , +66 / +0.48%
• USDCHF : 0.90047 , +14 / +0.15%
• USDCNH : 7.27250 ,  -71 /  -0.10%

*Sentimen*

Selama perdagangan Rabu (7/11), fokus pasar akan tertuju testimoni kepala Federal Reserve AS Jerome Powell pada pukul 21:15 WIB. Dari rangkaian data ekonomi, pasar hanya akan terfokus pada sederetan data ekonomi Eropa diantaranya: Inflasi Jerman (14:00 WIB) dan laporan Penjualan Ritel Eropa (17:00 WIB).

--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages