Market Review : Harga Emas Merosot, Investor Harapkan 1 Kenaikan Lagi oleh The Fed

Market Review : Harga Emas Merosot, Investor Harapkan 1 Kenaikan Lagi oleh The Fed

kedaitrader.com - Harga emas terperosok selama sesi perdagangan Jumat (21/4) setelah mengakumulasikan komentar hawkish para pejabat Federal Reserve AS sepanjang perdagangan minggu lalu, mengindikasikan peluang satu kali kenaikan lagi kenaikan suku bunga The Fed pada pertemuan Mei mendatang.

Tekanan turun dipasar emas semakin diperkuatsetelah laporan Manufacturing PMI AS dirilis membaik pada level 50.4, lebih baik dri perkiraan dan data sebelumnya pada 49.0 (F) dan 49.2 (P). Sementara Services PMI dirilis menguat pada level 53.7, lebih baik dari perkiraan dan data sebelumnya pada 51.5 (F) dan 52.6 (P).

Dipasar spot, harga emas berakhir melemah sebanyak $21.93 atau 1.09% berada pada level $1,982.64 per ons, setelah capai tertinggi $2,012 dan terendah $1,971. Emas berjangka kontrak Juni diperdagangkan turun sekitar $28.60 atau 1.42% berada pada level $1,990.50 per ons di Divisi Comex.

*Dollar*

Indeks Dolar Amerika berakhir datar, namun cenderung melemah ditengah  pemguatan matauang berisiko, meski sentimen pasar Dolar tergolong positif ditengah harapan kenaikan suku bunga pada pertemuan Mei mendatang. 

Dolar berakhir turun dengan kerugian hanya sekitar 8 poin atau 0.08% berada pada level 10171, setelah diperdagangkan capai tertinggì 102.12 dan terendah 101.64 

Pasangan matauang EUR/USD menguat setelah data ekonomi menunjukkan aktivitas bisnis Eropa yang semamin membaik, mendorong ekspektasi kenaikan suku bunga Bank Sentral Eropa. Survei menunjukkan Service PMI Eropa meningkat pada level 56.6, lebihbaik dari perkiraan dan data sebelumnya pada 54.5 (F) dan 55.0 (P). Aktivitas bisnis Prancis tumbuh lebih dari perkiraan pada bulan April, sementara Jerman mengalami ekspansi selama tiga bulan berturut-turut. 

EUR/USD berakhir menguat sekitar 20 poin atau 0.19% berada pada level 1.09674. GBP/USD berakhir melemah hanya 1 poin ke level 1.24413, setelah capai terendah 1.23666. Matauang Pound mengawali perdagangan dengan penurunan tajam tetapi berhasil pulih setelah investor mencerna data ekonomi Inggris yang beragam.

Yen Jepang diperdagangkan menguat terhadap Dolar AS merespon data inflasi konsumen Jepang  yang tetap stabil di atas target bank sentral pada bulan Maret. Inflasi tercatat naok sebanyak 0.40%, lebih baik dari perkiraan dan data sebelumnya pada 0.10% (F) dan -0.60% (P). Sedangkan Inflasi tidak termasuk biaya bahan bakar naik sebanyak 3.2% pada laju tahunan tercepat dalam empat dekade. Data tersebut dapat menjaga harapan pasar bahwa Bank of Japan (BOJ) dapat mulai menghapus program stimulus besar-besaran akhir tahun ini yang telah menuai kritik publik karena mendistorsi pasar obligasi dan menghancurkan margin lembaga keuangan. USD/JPY menguat sebanyak 11 poin atau 0.08% berada pada level 134.113, setelah melemah capai terendah 133.541.

*Saham*

Indeks saham utama AS berakhir dengan kenaikan moderat menyusul hasil laporan pendapatan yang beragam. Disisi lain, Investor nampaknya cukup berhati-hati dalam menilai bagaimana data ekonomi dapat mempengaruhi suku bunga kedepannya dan melihat jadwal rilis laporan keuangan perusahaan raksasa AS pekàn depan.

Indeks Dow Jones ditutup naik hanya sekitar 0.07% pada level 33,808.96. Indeks S&P 500 ditutup naik sebanyak 0.09% pada level 4,133.52, sedanhkan Nasdaq ditutup naik 0.11 persen pada level 12,072.46.

*Minyak*

Harga minyak mentah dunia berakhir menguat tipis selama sesi perdagangan Jumat (21/4), menyusul optimisme pasar pada data ekonomi zona eropa dan Inggris yang menunjukkan penguatan pada aktifitas bisnis dikawasan tersebut. 

Dipasar spot, harga minyak berakhir menguat sekitar 83 sen atau 1.08% pada level $77.89 per barel. Minyak mentah berjangka WTI AS ditutup naik sebanyak $0.50 atau 0.65% pada level $77.87 per barel, sedangkan minyak berjangka Brent London naik sebanyak $0.56 atau 0.69% pada level $81.66 per barel.

*Sentimen*

Memasuki sesi perdagangan pekan ini, fokus utama pasar global akan tertuju pada laporan Consumer Confidence, GDP dan rangkaian laporan keuangan perusahaan teknologi AS.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages