Market Review : Emas Terus Bersinar, Investor Tahan Posisi Ditengah Ketidakpastian Konflik Geopolitik
kedaitrader.com - Harga emas kembali diperdagangkan menguat selama sesi perdagangan Rabu (16/2), kembali uji level $1,870 memanfaatkan pelemahan Indeks Dolar Amerika karena Investor terus berburu aset safe haven sebagai nilai lindung inflasi setelah laporan Penjualan Ritel AS melonjak tajam selama periode Januari.
Sementara itu, Investor juga terus mengamati perkembangan konflik Rusia-Ukraina. Mendorong Investor enggan keluar dari perburuan safehaven pada pasar logam. Dipasar spot, harga emas ditutup menguat sebanyak $16.10 atau 0.86% berakhir pada level $1,869.14 per ons, setelah sempat diperdagangkan hingga setinggi $1,872 dan serendah $1,850. Emas berjangka kontrak April ditutup menguat sebanyak $16.70 atau 0.89% berakhir pada level $1,871.80 per ons di Divisi Comex.
Dalam data yang dirilis selama sesi perdagangan Rabu menunjukkan bahwa Penjualan Ritel AS naik sebanyak 3,8% di bulan Januari, jauh lebih baik dari perkiraan dan data sebelumnya pada 2.0% (F) dan -2.50% (P). Sementara seputar ketegangan geopolitik, perkembangan terbaru memperlihatkan bahwa kepala Badan Intelijen Luar Negeri Estonia melaporkan bahwa Rusia sedang memindahkan sekitar 10 kelompok pertempuran menuju daerah dekat Ukraina, dan mengungkapkan lebih banyak kelompok yang sudah menunggu.
Dipasar matauang, Dolar ditutup melemah sebanyak 16 poin atau 0.17% berakhir pada level 95.82, setelah sempat uji tertinggi 96.06 dan terendah 95.68. Dolar melemah karena investor lebih banyak memilih berburu obligasi AS merepon hasil risalah pertemuan FOMC Januari yang menunjukkan bahwa Mayoritas pembuat kebijakan bersedia menaikkan suku bunga dan menyarankan untuk laju kenaikan suku bunga yang lebih cepat dari laju kenaikan suku bunga yang dilakukan pada 2015.
Memanfaatkan pelemahan Dolar, pasangan mata uang EUR/USD ditutup menguat sebanyak 15 poin atau 0.13% berakhir pada level 1.1369. GBP/USD ditutup menguat sebanyak 43 poin atau 0.32% berakhir pada level 1.3571. Penguatan Sterling juga diperkuat dari hasil laporan Inflasi Inggris yang tercatat naik sebanyak 5.5% selama Januari, naik dari 5.4% dibandingkan Januari tahun lalu. AUD/USD ditutup menguat sebanyak 42 poin atau 0.58% berakhir pada level 0.7192. Pagi ini, Pasar Aussie akan terfokus pada laporan Tenaga Kerja Australia yang akan dirilis pada pukul 07:30 WIB.
Hingga sepanjang sesi perdagangan Kamis (17/2), pasar global akan terus memperhatikkan perkembanan konflik Rusia-Ukraina. Dari sisi data ekonomi, pasar akan mencoba memperhatikan laporan data perumahan dan Klaim Pengangguran AS pada pukul 20:30 WIB.
--
kedaitrader.com - Harga emas kembali diperdagangkan menguat selama sesi perdagangan Rabu (16/2), kembali uji level $1,870 memanfaatkan pelemahan Indeks Dolar Amerika karena Investor terus berburu aset safe haven sebagai nilai lindung inflasi setelah laporan Penjualan Ritel AS melonjak tajam selama periode Januari.
Sementara itu, Investor juga terus mengamati perkembangan konflik Rusia-Ukraina. Mendorong Investor enggan keluar dari perburuan safehaven pada pasar logam. Dipasar spot, harga emas ditutup menguat sebanyak $16.10 atau 0.86% berakhir pada level $1,869.14 per ons, setelah sempat diperdagangkan hingga setinggi $1,872 dan serendah $1,850. Emas berjangka kontrak April ditutup menguat sebanyak $16.70 atau 0.89% berakhir pada level $1,871.80 per ons di Divisi Comex.
Dalam data yang dirilis selama sesi perdagangan Rabu menunjukkan bahwa Penjualan Ritel AS naik sebanyak 3,8% di bulan Januari, jauh lebih baik dari perkiraan dan data sebelumnya pada 2.0% (F) dan -2.50% (P). Sementara seputar ketegangan geopolitik, perkembangan terbaru memperlihatkan bahwa kepala Badan Intelijen Luar Negeri Estonia melaporkan bahwa Rusia sedang memindahkan sekitar 10 kelompok pertempuran menuju daerah dekat Ukraina, dan mengungkapkan lebih banyak kelompok yang sudah menunggu.
Dipasar matauang, Dolar ditutup melemah sebanyak 16 poin atau 0.17% berakhir pada level 95.82, setelah sempat uji tertinggi 96.06 dan terendah 95.68. Dolar melemah karena investor lebih banyak memilih berburu obligasi AS merepon hasil risalah pertemuan FOMC Januari yang menunjukkan bahwa Mayoritas pembuat kebijakan bersedia menaikkan suku bunga dan menyarankan untuk laju kenaikan suku bunga yang lebih cepat dari laju kenaikan suku bunga yang dilakukan pada 2015.
Memanfaatkan pelemahan Dolar, pasangan mata uang EUR/USD ditutup menguat sebanyak 15 poin atau 0.13% berakhir pada level 1.1369. GBP/USD ditutup menguat sebanyak 43 poin atau 0.32% berakhir pada level 1.3571. Penguatan Sterling juga diperkuat dari hasil laporan Inflasi Inggris yang tercatat naik sebanyak 5.5% selama Januari, naik dari 5.4% dibandingkan Januari tahun lalu. AUD/USD ditutup menguat sebanyak 42 poin atau 0.58% berakhir pada level 0.7192. Pagi ini, Pasar Aussie akan terfokus pada laporan Tenaga Kerja Australia yang akan dirilis pada pukul 07:30 WIB.
Hingga sepanjang sesi perdagangan Kamis (17/2), pasar global akan terus memperhatikkan perkembanan konflik Rusia-Ukraina. Dari sisi data ekonomi, pasar akan mencoba memperhatikan laporan data perumahan dan Klaim Pengangguran AS pada pukul 20:30 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar