Market Review : Pasar Saham AS Anjlok, Ditengah Kekhawatiran Krisis Yang Lebih Buruk Jika Suku Bunga AS Kembali Naik
kedaitrader.com - Volatilitas pasar keuangan global meningkat tajam memasuki sesi perdagangan Amerika, menyusul penurunan tajam bursa saham wall street.
Pasar saham Amerika terkoreksi tajam setelah laporan JOLTS dan Factory Orders AS dirilis mengecewakan dan memburuknya sentimen pasar tentang kesehatan sektor perbankan AS jelang pertemuan FOMC malam nanti.
• US Factory Orders (MoM) (Mar), 0.9% (A) vs. 1.3% (F) vs. -0.7% (P)
• US JOLTs Job Openings (Mar), 9.590M (A) vs. 9.683M (F) vs. 9.931M (P)
Penurunan yang didominasi oleh sektor perbankan AS terjadi setelah investor khawatir bahwa kenaikan suku bunga AS akan semakin memberikan tekanan yang lebih besar pada pemberi pinjaman yang lebih kecil untuk bertahan ditengah krisis.
Hal ini, terjadi karena latar belakang suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama akan merugikan bank yang terpapar aset jangka panjang termasuk Treasuries dan pinjaman komersial.
Hingga akhir perdagangan Selasa (2/5), Indeks Dow Jones berakhir melemah sebanyak 1.08% pada level 33,684.53. Indeks S&P 500 anjlok 1.16% pada level 4,119.58, sedangkan Nasdaq terkoreksi 1.08% pada level 12,080.51.
Emas & Dolar
Merespon gejolak yang terjadi dipasar Wall Street dan memburuknya sentimen ekonomi AS mendorong harga emas diperdagangkan melonjak tajam - bertahan pada level tertinggi dalam 3 pekan sementara indeks Dolar AS terkoreksi dari level tertinggi sejak 11 April.
Dipasar spot, harga emas ditutup melonjak sebanyak $34.50 atau 1.74% berakhir pada level $2,016.43 per ons, setelah capai tertinggi $2,019 dan terendah $1,978. Emas berjangka kontrak Juni terpantau menguat sebanyak $31.10 atau 1.56% pada level $2,023.30 per ons di Divisi Comex.
Indeks Dolar AS terkoreksi sekitar 14 poin atau 0.14% pada level 101.96, terguling dari level tertinggi Selasa (2/5) pada 102.41 hingga terendah 101.88.
*Matauang*
Pasar matauang berisiko berhasil pulih dari penurunan tajamnya selama sesi perdagangan Eropa, setelah Dolar terperosok jelang pertemuan FOMC dini hari nanti.
Pasangan AUD/USD menguat sekitar 32 poin atau 0.49% berada pada level 0.6620, setelah bergejolak capai tertinggi 0.67167 merespon kejutan dari RBA yang secara tak terduga menaikkan suku bunga acuan sebesar 25bps menjadi 3.85%.
EUR/USD ditutup menguat sekitar 24 poin atau 0.21% berada pada level 1.09983, setelah terkoreksi hingga terendah 1.09418 disesi Eropa. Euro mulai rebound setelah laporan inflasi Eropa dirilis naik sekitar 7%, lebih tinggi dari perkiraan 6.9% - mendorong spekulasi bahwa ECB akan kembali menaikkan suku bunga acuannya pada pertemuan Kamis (4/5).
*Minyak*
Harga minyak mentah dunia terkoreksi tajam selama sesi perdagangan Selasa (2/5), anjlok hampir 7% sejak awal pekan ditengah kekahwatiran tentang perlambatan ekonomi global.
Dipasar spot, harga minyak terkoreksi sebanyak $4.17 atua 5.51% berada pada level $71.46 pr barel, setelah capai tertinggi $76.05 dan terendah $71.38. Minyak mentah berjangka WTI AS anjlok sekitar $4 atau 5.29% berada pada level $71.66 per barel, sedangkan Brent London turun sebanyak $3.99 atau 5.03% pada level $75.32 per barel.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan Rabu (3/5), fokus utama pasar global akan tertuju pada laporan tenaga kerja AS - dimulai dari laporan ADP Employment Change pada pukul 19:15 WIB. Diikuti oleh Pertemuan Federal Reserves AS pada Kamis dini hari pukul 01:00 WIB.
--
kedaitrader.com - Volatilitas pasar keuangan global meningkat tajam memasuki sesi perdagangan Amerika, menyusul penurunan tajam bursa saham wall street.
Pasar saham Amerika terkoreksi tajam setelah laporan JOLTS dan Factory Orders AS dirilis mengecewakan dan memburuknya sentimen pasar tentang kesehatan sektor perbankan AS jelang pertemuan FOMC malam nanti.
• US Factory Orders (MoM) (Mar), 0.9% (A) vs. 1.3% (F) vs. -0.7% (P)
• US JOLTs Job Openings (Mar), 9.590M (A) vs. 9.683M (F) vs. 9.931M (P)
Penurunan yang didominasi oleh sektor perbankan AS terjadi setelah investor khawatir bahwa kenaikan suku bunga AS akan semakin memberikan tekanan yang lebih besar pada pemberi pinjaman yang lebih kecil untuk bertahan ditengah krisis.
Hal ini, terjadi karena latar belakang suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama akan merugikan bank yang terpapar aset jangka panjang termasuk Treasuries dan pinjaman komersial.
Hingga akhir perdagangan Selasa (2/5), Indeks Dow Jones berakhir melemah sebanyak 1.08% pada level 33,684.53. Indeks S&P 500 anjlok 1.16% pada level 4,119.58, sedangkan Nasdaq terkoreksi 1.08% pada level 12,080.51.
Emas & Dolar
Merespon gejolak yang terjadi dipasar Wall Street dan memburuknya sentimen ekonomi AS mendorong harga emas diperdagangkan melonjak tajam - bertahan pada level tertinggi dalam 3 pekan sementara indeks Dolar AS terkoreksi dari level tertinggi sejak 11 April.
Dipasar spot, harga emas ditutup melonjak sebanyak $34.50 atau 1.74% berakhir pada level $2,016.43 per ons, setelah capai tertinggi $2,019 dan terendah $1,978. Emas berjangka kontrak Juni terpantau menguat sebanyak $31.10 atau 1.56% pada level $2,023.30 per ons di Divisi Comex.
Indeks Dolar AS terkoreksi sekitar 14 poin atau 0.14% pada level 101.96, terguling dari level tertinggi Selasa (2/5) pada 102.41 hingga terendah 101.88.
*Matauang*
Pasar matauang berisiko berhasil pulih dari penurunan tajamnya selama sesi perdagangan Eropa, setelah Dolar terperosok jelang pertemuan FOMC dini hari nanti.
Pasangan AUD/USD menguat sekitar 32 poin atau 0.49% berada pada level 0.6620, setelah bergejolak capai tertinggi 0.67167 merespon kejutan dari RBA yang secara tak terduga menaikkan suku bunga acuan sebesar 25bps menjadi 3.85%.
EUR/USD ditutup menguat sekitar 24 poin atau 0.21% berada pada level 1.09983, setelah terkoreksi hingga terendah 1.09418 disesi Eropa. Euro mulai rebound setelah laporan inflasi Eropa dirilis naik sekitar 7%, lebih tinggi dari perkiraan 6.9% - mendorong spekulasi bahwa ECB akan kembali menaikkan suku bunga acuannya pada pertemuan Kamis (4/5).
*Minyak*
Harga minyak mentah dunia terkoreksi tajam selama sesi perdagangan Selasa (2/5), anjlok hampir 7% sejak awal pekan ditengah kekahwatiran tentang perlambatan ekonomi global.
Dipasar spot, harga minyak terkoreksi sebanyak $4.17 atua 5.51% berada pada level $71.46 pr barel, setelah capai tertinggi $76.05 dan terendah $71.38. Minyak mentah berjangka WTI AS anjlok sekitar $4 atau 5.29% berada pada level $71.66 per barel, sedangkan Brent London turun sebanyak $3.99 atau 5.03% pada level $75.32 per barel.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan Rabu (3/5), fokus utama pasar global akan tertuju pada laporan tenaga kerja AS - dimulai dari laporan ADP Employment Change pada pukul 19:15 WIB. Diikuti oleh Pertemuan Federal Reserves AS pada Kamis dini hari pukul 01:00 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar