Forex Review : Profit Taking, Dolar Rebound Setelah Capai Terendah Setahun Terakhir
kedaitrader.com - Suasana pasar global terus berubah dengan cepat. Dimana perhatian pasar masih belum teralihkan dari kondisi perbankan AS dan terus menghitung minggu ke minggu dengan melihat adakah perbankan lainnya yang masuk dalam pusaran kebangkrutan. Disini lain, prospek ekonomi yang semakin tidak pasti dari hasil data ekonomi AS yang krusial mendorong Dolar bertahan dibawah 102. Sejauh pemandangan yang terlihat bahwa ekonomi AS melemah dan inflasi mendingin.
Selama sesi perdagangan akhir pekan (14/4), indeks Dolar AS berhasil rebound mengabaikan laporan penjualan ritel AS yang dirilis mengecewakan, aksi profit taking terjadi Dolar yang diperdagangkan melemah selama tiga hari beruntun. Dolar ditutup pada level 101.56, naik sebanyak 55 poin atau 0.54%. Dolar catatkan kerugian sebanyak 1% selama April dan 0.50% dalam sepekan terakhir, menandai penurunan mingguan kelima berturut-turut.
Prospek Indeks Dolar AS semakin suram ditengah harapan bahwa the Fed hanya menyisakan satu kali lagi kenaikan suku bunga pda tahun ini yakni pada pertemuan Mei dan jeda panjang hingga perkiraan peluang penurunan suku bunga pada akhir tahun jika diperlukan.
Pasar matauang berisiko terus bergejolak, seperti yang terlihat sejak akhir Februari bahwa sekeranjang matauang utama rival Dolar melonjak ditengah konsidi ekonomi global yang guncang badai krisis perbankan dan dibakar inflasi.
Pasangan matauang EUR/USD diperdagangkan mencapai level tertinggi baru sejak satu tahun terakhir pada 1.1075 pada hari Jumat (14/4), sebelum akhirnya menyelesaikan perdagangan Jumat dengan kerugian sebanyak 53 poin atau 0.48% berada pada level 1.09928. GBP/USD berakhir turun sebanyak 110 poin atau 0.88% pada level 1.24121, sedangkan AUD/USD terkoreksi sebanyak 75 poin atau 1.10% pada level 0.67074, sebagai pemain terburuk setelah Yen Jepang.
Matauang USD/JPY ditutup melemah pada level 133.745, naik sekitar 118 poin atau 0.89%. Sedangkan USD/CHF naik sebanyak 43 poin atau 0.49% pada level 0.89372.
--
kedaitrader.com - Suasana pasar global terus berubah dengan cepat. Dimana perhatian pasar masih belum teralihkan dari kondisi perbankan AS dan terus menghitung minggu ke minggu dengan melihat adakah perbankan lainnya yang masuk dalam pusaran kebangkrutan. Disini lain, prospek ekonomi yang semakin tidak pasti dari hasil data ekonomi AS yang krusial mendorong Dolar bertahan dibawah 102. Sejauh pemandangan yang terlihat bahwa ekonomi AS melemah dan inflasi mendingin.
Selama sesi perdagangan akhir pekan (14/4), indeks Dolar AS berhasil rebound mengabaikan laporan penjualan ritel AS yang dirilis mengecewakan, aksi profit taking terjadi Dolar yang diperdagangkan melemah selama tiga hari beruntun. Dolar ditutup pada level 101.56, naik sebanyak 55 poin atau 0.54%. Dolar catatkan kerugian sebanyak 1% selama April dan 0.50% dalam sepekan terakhir, menandai penurunan mingguan kelima berturut-turut.
Prospek Indeks Dolar AS semakin suram ditengah harapan bahwa the Fed hanya menyisakan satu kali lagi kenaikan suku bunga pda tahun ini yakni pada pertemuan Mei dan jeda panjang hingga perkiraan peluang penurunan suku bunga pada akhir tahun jika diperlukan.
Pasar matauang berisiko terus bergejolak, seperti yang terlihat sejak akhir Februari bahwa sekeranjang matauang utama rival Dolar melonjak ditengah konsidi ekonomi global yang guncang badai krisis perbankan dan dibakar inflasi.
Pasangan matauang EUR/USD diperdagangkan mencapai level tertinggi baru sejak satu tahun terakhir pada 1.1075 pada hari Jumat (14/4), sebelum akhirnya menyelesaikan perdagangan Jumat dengan kerugian sebanyak 53 poin atau 0.48% berada pada level 1.09928. GBP/USD berakhir turun sebanyak 110 poin atau 0.88% pada level 1.24121, sedangkan AUD/USD terkoreksi sebanyak 75 poin atau 1.10% pada level 0.67074, sebagai pemain terburuk setelah Yen Jepang.
Matauang USD/JPY ditutup melemah pada level 133.745, naik sekitar 118 poin atau 0.89%. Sedangkan USD/CHF naik sebanyak 43 poin atau 0.49% pada level 0.89372.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar