Gold Review : Harga Emas Anjlok Setelah Serangkaian Data Ekonomi AS
kedaitrader.com - Harga emas anjlok hampir $100 dalam dua sesi perdagangan terakhir minggu lalu, ditengah penguatan Dolar setelah kenaikan suku bunga the Fed sebesar 25bps pada Kamis dan laporan tenaga kerja AS yang semakin kuat.
Secara tak terduga tingkat pengangguran Amerika turun ke level 3.4% yang merupakan level terendah sejak 1969. Data dirilis bersamaan dengan laporan Nonfarm Payrolls AS yang mencatatkan 517K lapangan kerja baru selama periode Januari.
Merespon serangkaian data tersebut, harga emas dipasar spot ditutup melemah sebanyak $47.68 atau 2.56% berakhir pada level $1,864.47 per ons, setelah uji tertinggi $1,959 dan terendah $1,861. Sementara emas berjangka kontrak April ditutup melemah sebanyak $54.20 atau 2.89% berakhir pada level $1,879.90 per ons di Divisi Comex.
Dipasar komoditas lainnya, Harga minyak mentah dunia diperdagangkan melemah tajam selama sesi perdagangan Jumat (3/2), terseret turun bersama dengan pasar komoditas lainnya setelah laporan tenaga kerja Amerika dirilis - Harga minyak gagal mempertahankan keuntungan selama sesi Asia meski serangkaian berita fundamental terkait pasar minyak berpotensi menguatkan harga.
Embargo Eropa terhadap produk olahan Rusia yang akan dimulai pada 5 Februari diperkirakan akan mendorong penguatan harga minyak. Otoritas Rusia berkomentar bahwa larangan UE dapat menyebabkan ketidakseimbangan lebih lanjut di pasar energi global.
Dipasar spot, harga minyak ditutup melemah sebanyak $2.78 atau 3.80% berakhir pada level $73.18 per barel, setelah uji tertinggi $77.98 dan terendah $73.10. Minyak mentah berjangka WTI AS anjlok sebanyak $2.49 atau 3.39% berakhir pada level $73.39 per barel. Sementara Brent Crude Oil ditutup melemah sebanyak $2.23 atau 2.79% berakhir pada level $79.94 per barel.
Memasuki sesi perdagangan pekan depan, pasar global akan diramaikan oleh Pertemuan Bank Sentral Australia (7/2), Press Conference Kepala the Fed Jerome Powell (7/2), Laporan Inflasi China (10/2) dan GDP Inggris (10/2).
--
Secara tak terduga tingkat pengangguran Amerika turun ke level 3.4% yang merupakan level terendah sejak 1969. Data dirilis bersamaan dengan laporan Nonfarm Payrolls AS yang mencatatkan 517K lapangan kerja baru selama periode Januari.
Merespon serangkaian data tersebut, harga emas dipasar spot ditutup melemah sebanyak $47.68 atau 2.56% berakhir pada level $1,864.47 per ons, setelah uji tertinggi $1,959 dan terendah $1,861. Sementara emas berjangka kontrak April ditutup melemah sebanyak $54.20 atau 2.89% berakhir pada level $1,879.90 per ons di Divisi Comex.
Dipasar komoditas lainnya, Harga minyak mentah dunia diperdagangkan melemah tajam selama sesi perdagangan Jumat (3/2), terseret turun bersama dengan pasar komoditas lainnya setelah laporan tenaga kerja Amerika dirilis - Harga minyak gagal mempertahankan keuntungan selama sesi Asia meski serangkaian berita fundamental terkait pasar minyak berpotensi menguatkan harga.
Embargo Eropa terhadap produk olahan Rusia yang akan dimulai pada 5 Februari diperkirakan akan mendorong penguatan harga minyak. Otoritas Rusia berkomentar bahwa larangan UE dapat menyebabkan ketidakseimbangan lebih lanjut di pasar energi global.
Dipasar spot, harga minyak ditutup melemah sebanyak $2.78 atau 3.80% berakhir pada level $73.18 per barel, setelah uji tertinggi $77.98 dan terendah $73.10. Minyak mentah berjangka WTI AS anjlok sebanyak $2.49 atau 3.39% berakhir pada level $73.39 per barel. Sementara Brent Crude Oil ditutup melemah sebanyak $2.23 atau 2.79% berakhir pada level $79.94 per barel.
Memasuki sesi perdagangan pekan depan, pasar global akan diramaikan oleh Pertemuan Bank Sentral Australia (7/2), Press Conference Kepala the Fed Jerome Powell (7/2), Laporan Inflasi China (10/2) dan GDP Inggris (10/2).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar