Market Review : Dolar Koreksi Dari Tertinggi 110
kedaitrader.com - Indeks Dolar Amerika anjlok dari level tertinggi baru dalam dua dekade dan berakhir melemah sebanyak 66 poin atau 0.60% berakhir pada level 109.56, setelah uji tertinggi 110.80 dam terendah 109.54.
Pelemahan Dolar mendorong rebound dipasar matauang rival utama Dolar dan harga emas meski serangkaian fundamental masih memberikan tekanan pada ekonomi global secara menyeluruh. Sentimen negatif atas konflik Rusia diperkirakan akan dapat menjadi penyebab pelemahan lebih dalam pada matauang riskoff dan menguntungkan Dolar karena berpotensi memperburuk krisis energi global.
Baru-baru ini Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan Moskow sedang mengerjakan pembangunan jaringan pipa baru untuk mengangkut gas, beberapa di antaranya melewati Mongolia ke China. Putin menekankan bahwa batas harga minyak G7 "akan menjadi keputusan yang benar-benar bodoh," dan menambahkan bahwa mereka tidak akan memasok "apa pun" jika itu bertentangan dengan kepentingan ekonomi Rusia. "Tidak ada gas, tidak ada minyak, tidak ada batu bara, tidak ada bahan bakar minyak, tidak ada apa-apa."
Euro dan Poundsterling menjadi matauang yang paling tertekan atas krisis energi. Namun pertemuan ECB yang dijadwalkan hari ini, mampu mendorong Euro rebound bersamaan dengan dukungan pelemahan Dolar. EUR/USD ditutup menguat sekitar 102 poin atau 1.02% beakhir pada level 1.0006, setelah uji terendah 0.9875. GBP/USD ditutup menguat sekitar 17 poin atau 0.15% berakhir pada level 1.1535.
USD/JPY terus bertahan pada level tertinggi dalam 24 tahun - ditutup melemah ke level 143.75, naik sebanyak 96 poin atau 0.67%, setelah uji tertinggi 144.98 dan terendah 142.69. Pelemahan pada Yen Jepang terus berlangsung karena perbeda kebijakan fiskal dengan bank sentral lain.
--
kedaitrader.com - Indeks Dolar Amerika anjlok dari level tertinggi baru dalam dua dekade dan berakhir melemah sebanyak 66 poin atau 0.60% berakhir pada level 109.56, setelah uji tertinggi 110.80 dam terendah 109.54.
Pelemahan Dolar mendorong rebound dipasar matauang rival utama Dolar dan harga emas meski serangkaian fundamental masih memberikan tekanan pada ekonomi global secara menyeluruh. Sentimen negatif atas konflik Rusia diperkirakan akan dapat menjadi penyebab pelemahan lebih dalam pada matauang riskoff dan menguntungkan Dolar karena berpotensi memperburuk krisis energi global.
Baru-baru ini Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan Moskow sedang mengerjakan pembangunan jaringan pipa baru untuk mengangkut gas, beberapa di antaranya melewati Mongolia ke China. Putin menekankan bahwa batas harga minyak G7 "akan menjadi keputusan yang benar-benar bodoh," dan menambahkan bahwa mereka tidak akan memasok "apa pun" jika itu bertentangan dengan kepentingan ekonomi Rusia. "Tidak ada gas, tidak ada minyak, tidak ada batu bara, tidak ada bahan bakar minyak, tidak ada apa-apa."
Euro dan Poundsterling menjadi matauang yang paling tertekan atas krisis energi. Namun pertemuan ECB yang dijadwalkan hari ini, mampu mendorong Euro rebound bersamaan dengan dukungan pelemahan Dolar. EUR/USD ditutup menguat sekitar 102 poin atau 1.02% beakhir pada level 1.0006, setelah uji terendah 0.9875. GBP/USD ditutup menguat sekitar 17 poin atau 0.15% berakhir pada level 1.1535.
USD/JPY terus bertahan pada level tertinggi dalam 24 tahun - ditutup melemah ke level 143.75, naik sebanyak 96 poin atau 0.67%, setelah uji tertinggi 144.98 dan terendah 142.69. Pelemahan pada Yen Jepang terus berlangsung karena perbeda kebijakan fiskal dengan bank sentral lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar