Forex Review : Harapan Suku Bunga Naik 75Bps Bulan Ini, Dolar Sentuh Tertinggi Desember 2002
kedaitrader.com - Indeks Dolar AS diperdagangkan menguat tajam - catatkan rekor tertinggi baru pada 105.07 tertinggi sejak Desember 2002. Dolar terus menguat karena tingginya perburuan investor pada aset yang paling likuid ditengah meningkatnya kekhawatiran pasar pada resiko resesi global karena gelombang inflasi yang terkendali.
Dolar diperdagangkan melonjak sebanyak 71 poin atau 0.68% berada pada level 104.90 saat berita ini (01:00), setelah sempat uji tertinggi 105.07 dan terendah 104.22. Minimnya data ekonomi sepanjang sesi perdagangan Senin (13/6) mendorong pasar terfokus pada prospek pengetatan kebijakan moneter oleh Fed pada pertemuan FOMC Kamis (16/6) dini hari mendatang.
Selama awal pekan, probability kenaikan suku bunga Fed sebanyak 75 bps pada pertemuan FOMC minggu ini meningkat pada level 28.4% dari 3.1% dalam survei pekan lalu. Sementara kemungkinan kenaikan suku bunga sebanyak 50bps turun menjadi 71.6% dari 96.9%. Hal ini, dipicu oleh harapan bahwa Fed akan jauh lebih agresif dalam mengendalikan inflasi.
--
kedaitrader.com - Indeks Dolar AS diperdagangkan menguat tajam - catatkan rekor tertinggi baru pada 105.07 tertinggi sejak Desember 2002. Dolar terus menguat karena tingginya perburuan investor pada aset yang paling likuid ditengah meningkatnya kekhawatiran pasar pada resiko resesi global karena gelombang inflasi yang terkendali.
Dolar diperdagangkan melonjak sebanyak 71 poin atau 0.68% berada pada level 104.90 saat berita ini (01:00), setelah sempat uji tertinggi 105.07 dan terendah 104.22. Minimnya data ekonomi sepanjang sesi perdagangan Senin (13/6) mendorong pasar terfokus pada prospek pengetatan kebijakan moneter oleh Fed pada pertemuan FOMC Kamis (16/6) dini hari mendatang.
Selama awal pekan, probability kenaikan suku bunga Fed sebanyak 75 bps pada pertemuan FOMC minggu ini meningkat pada level 28.4% dari 3.1% dalam survei pekan lalu. Sementara kemungkinan kenaikan suku bunga sebanyak 50bps turun menjadi 71.6% dari 96.9%. Hal ini, dipicu oleh harapan bahwa Fed akan jauh lebih agresif dalam mengendalikan inflasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar