Oil Review : Harga Minyak Masih Rentan Koreksi
kedaitrader.com - Harga minyak mentah dunia diperdagangkan menguat pada perdagangan awal pekan ini (22/11), mencoba rebound setelah anjlok ke level terendah sejak awal Oktober lalu ditengah kekhawatiran seputar perlambatan ekonomi global karena lonjakan kasus Covid19 yang kembali meningkat di Eropa.
Langkah lockdown total yang dilakukan Austria mulai Jumat, terus membebani harga minyak. Dipasar spot, harga minyak mencoba rebound dan ditutup naik sebanyak $0.76 atau 0.99% berakhir pada level $76.46 per barel, setelah sentuh level terendah Senin (22/11) pada $75.01 per barel.
Minyak mentah berjangka Brent (London) dan WTI (AS) ditutup naik sebanyak $0.81 dan berakhir pada $79.70 per barel dan $76.75 per barel.
Memasuki sesi perdagangan kedua dalam pekan ini, pasar minyak masih rentan untuk kembali terkoreksi dibawah level $75 per barel. Pasar akan terfokus pada US Strategic Petroleum Reserve (SPR) yang akan disampaikan oleh President AS Joe Biden pada Selasa (23/11).
Dalam laporan tersebut, pasar akan melihat keputusan AS apakah akan merubah jumlah cadangan minyak untuk membantu menstabilkan harga minyak dan mendorong terus mendorong negara-negara OPEC+ untuk menekan produksi minyak.
--
kedaitrader.com - Harga minyak mentah dunia diperdagangkan menguat pada perdagangan awal pekan ini (22/11), mencoba rebound setelah anjlok ke level terendah sejak awal Oktober lalu ditengah kekhawatiran seputar perlambatan ekonomi global karena lonjakan kasus Covid19 yang kembali meningkat di Eropa.
Langkah lockdown total yang dilakukan Austria mulai Jumat, terus membebani harga minyak. Dipasar spot, harga minyak mencoba rebound dan ditutup naik sebanyak $0.76 atau 0.99% berakhir pada level $76.46 per barel, setelah sentuh level terendah Senin (22/11) pada $75.01 per barel.
Minyak mentah berjangka Brent (London) dan WTI (AS) ditutup naik sebanyak $0.81 dan berakhir pada $79.70 per barel dan $76.75 per barel.
Memasuki sesi perdagangan kedua dalam pekan ini, pasar minyak masih rentan untuk kembali terkoreksi dibawah level $75 per barel. Pasar akan terfokus pada US Strategic Petroleum Reserve (SPR) yang akan disampaikan oleh President AS Joe Biden pada Selasa (23/11).
Dalam laporan tersebut, pasar akan melihat keputusan AS apakah akan merubah jumlah cadangan minyak untuk membantu menstabilkan harga minyak dan mendorong terus mendorong negara-negara OPEC+ untuk menekan produksi minyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar