Forex Review : Dolar Kembali Melemah, Powell Konfirmasi Tappering Segera Namun Bantah Kenaikan Suku Bunga
kedaitrader.com - Dolar diperdagangkan cukup volatile disesi perdagangan akhir pekan lalu (22/10) dan berakhir melemah setelah merespon komentar Kepala Fed Jerome Powell yang membantah kenaikan suku bunga segera setelah tappering dimulai.
Dalam komentarnya, Powell menyebutkan kesiapannya untuk mulai melakukan pengurangan stimulus dibawah program Quantitative Easing (QE) namun bersifat sementara karena melihar prospek inflasi yang akan kembali melemah pada pertengahan tahun depan dan mengabaikan kenaikan suku bunga.
Merespon laporan tersebut, Dolar ditutup melemah sekitar 14 poin atau 0.15% berakhir pada level 93.61, setelah sempat diperdagangkan hingga setinggi 93.79 dan serendah 93.53.
Dipasar mata uang utama lainnya, Euro ditutup menguat terhadap dolar jelang pertemuan Bank Sentral Eropa yang dijadwalkan pada pekan ini. EUR/USD ditutup menguat sebanyak 23 poin atau 0.20% berakhir pada level 1.1642. GBP/USD ditutup melemah sebanyak 32 poin atau 0.23% berakhir pada level 1.3755. Sterlign terkoreksi setelah laporan Penjualan Ritel Inggris terkoreksi sebanyak 1.30% selama periode September dibandingkan September tahun lalu.
Memasuki sesi perdagangan hari ini, pasar mata uang global diperkirakan akan diperdagangkan cenderung sempi karena minimnya data ekonomi. Pasar Sterling diperkirakan akan rentan terkoreksi karena karena lonjakan kasus covid19 selama akhir pekan.
Hingga sepekan kedepan, pasar mata uang global akan terfokus pada pertemuan Bank Sentral Jepang , Bank Sentral Eropa dan Laporan GDP AS pada Kamis mendatang.
--
kedaitrader.com - Dolar diperdagangkan cukup volatile disesi perdagangan akhir pekan lalu (22/10) dan berakhir melemah setelah merespon komentar Kepala Fed Jerome Powell yang membantah kenaikan suku bunga segera setelah tappering dimulai.
Dalam komentarnya, Powell menyebutkan kesiapannya untuk mulai melakukan pengurangan stimulus dibawah program Quantitative Easing (QE) namun bersifat sementara karena melihar prospek inflasi yang akan kembali melemah pada pertengahan tahun depan dan mengabaikan kenaikan suku bunga.
Merespon laporan tersebut, Dolar ditutup melemah sekitar 14 poin atau 0.15% berakhir pada level 93.61, setelah sempat diperdagangkan hingga setinggi 93.79 dan serendah 93.53.
Dipasar mata uang utama lainnya, Euro ditutup menguat terhadap dolar jelang pertemuan Bank Sentral Eropa yang dijadwalkan pada pekan ini. EUR/USD ditutup menguat sebanyak 23 poin atau 0.20% berakhir pada level 1.1642. GBP/USD ditutup melemah sebanyak 32 poin atau 0.23% berakhir pada level 1.3755. Sterlign terkoreksi setelah laporan Penjualan Ritel Inggris terkoreksi sebanyak 1.30% selama periode September dibandingkan September tahun lalu.
Memasuki sesi perdagangan hari ini, pasar mata uang global diperkirakan akan diperdagangkan cenderung sempi karena minimnya data ekonomi. Pasar Sterling diperkirakan akan rentan terkoreksi karena karena lonjakan kasus covid19 selama akhir pekan.
Hingga sepekan kedepan, pasar mata uang global akan terfokus pada pertemuan Bank Sentral Jepang , Bank Sentral Eropa dan Laporan GDP AS pada Kamis mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar