kedaitrader.com - Harga emas diperdagangkan sangat volatile disesi perdagangan awal pekan, sempat diperdagangkan menguat hingga level tertinggi harianny pada $1,241.503 setelah banyak investor berburu pasar emas ditengah pelemahan tajam harga minyak mentah dunia diseis perdagangan Asia.
Namun memasuki seis perdagangan Eropa hingga pasar Amerika harga emas kembali terperosok dan ditutup negative setelah harga minyak kembali rebound dan ditutup kembali diatas level $40 per barrel.
Pagi ini, harga emas kembali bergerak sedikit lebih rendah – berada pada kisaran $1,230.315 saat berita ini ditulis.
Pada sesi perdagangan Senin (18/4), dipasar emas spot, harga emas ditutup turun sebesar $1.80 atau 0.15% berakhir pada level $1,234.000, setelah sebelumnya sempat diperdagangkan hingga setinggi $1,241.503 dan serendah $1,229.825.
Dipasar emas berjangka, harga emas ditutup naik tipis sebanyak 40 sen atau 0.1% berakhir pada level $1,235.000 di divisi Comex New York Merchantile Exchanged.
Sementara dipasar rival utamnya , Index Dolar AS ditutup turun sebanyak 24 poin atau 0.25% berakhir pada level 94.47, setelah sebelumnya sempat diperdagangkan hingga setinggi 94.81 dan serendah 94.38.
Selama sesi perdagangan kemarin, pasar hanya terfokus pada momentum peralihan asset ditengah minimnya data ekonomi.
Penurunan tajam dipasar minyak dunia telah mendorong aksi jual besr-besaran diapsar saham Asia sehingga membawa dukungan aliran safe-haven yang cukup kuat dipasar emas diawal sesi perdagangan kemarin.
Namun demikian seiring dengna ditutupnya gap tajam diapsar minyak yang kembali ditutup diatas level $40 per barrel, kembali menguras minat investor dipasar logam mulia.
Memasuki sesi perdagangan hari ini, pasar emas nampaknya akan cenderung bergerak melemah disesi perdagangan Asia menyusul hargam inyak yang dibuka naik tajam. Namun investor tetap diharapakn waspada karena adanya potensi perubahan trend "Bearish" menjadi "Bullish" disesi perdaangan Eropa hingga Amerika jika harga minyak kembali terkoreksi tajam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar