Analisa Emas - 14 Agustus 2015

kedaitrader.com - Harga eams diperdagangkan anjlok selama sesi perdagangan selama (13/8), mencatatkan krugian untuk pertama kalinya setelah bergerak rally naik dalam lima sesi perdagangan berturut-turut.

Emas tertekan turun, menyusul dirilisnya data Penjualan Ritel AS mendorong dolar kembali menguat dan Lemahnya harga minyak mentah dunia mencapai level terendah sejak 6 tahun terakhir.

Pasar emas spot menyelesaikan sesi perdagangan Kamis (13/8), dengan kerugian sebesar $10.80 atau 0.96% berakhir pada level $1,114.200 per troy ounce, setelah sebelumnya sempat diperdagangkan hingga setinggi $1,126.633 dan serendah $1,113.520. Dalam sepekan lalu, Pasar emas spot cenderung diperdgangkan flat, hanya mencatatkan kerugian sebesar $1.70 atau 0.16%.

Sementara Emas berjangka kontrak Desember sebagai kontrak teraktif saat ini menyelesaikan sesi perdagangan Kamis  (13/8) dengan kerugian sebesar $8.00 atau 0.7% berakhir pada level $1,115.60 per ounce di Divisi Comex New York Mercantile Exchange.  Dalam sepekan lalu, Emas kontrak Desember mencatatkan kerugian sebesar $1.0 atau 0.09%.

Emas diperdagangkan lebih rendah sejak awal sesi perdagangan Asia kemarin, terkoreksi setelah mencatatkan keuntungan tajam dalam lima sesi perdagangan berturut-turut.

Pada awal sesi kemarin, PBOC kembali lakukan devaluasi mata uangnya namun nampaknya hal tersebut mulai direspon datar oleh banyak investor dan cenderung stagnan. 

Pada sesi perdagangan Amerika semalam, emas kembali terkoreksi menyusul hasil data Penjualan Ritel Amerika yang dirilis naik sebanyak 0.6% selama periode Juli, data dirilis lebih tinggi dari perkiraan dan data sebelumnya pada 0.5% (F) dan -0.30% (P).

Dari perkembangan harga komoditas lainnya, Harga minyak mentah dunia terus tertekan ditengah tingginya kekhawatiran pasar akan persedian minyak dunia yang dianggap meluap. Dan telah menghambat laju inflasi global

Harga minyak Mentah WTI kontrak September di NYMEX diperdagangkan anjlok sebanyak $1.07 atau 2.5% berakhir pad level $42.23 per barrel disesi perdagangan semalam, mencatatkan level terendah sejak 6 tahun terakhir. Sementara Brent Crude (Sept) diperdagangkan turun sebanyak 49 sen atau 0.9% berakhir pada level $49.522 per barrel.

Perlu diwaspadai bahwa pelemahan harga minyak ini seketika bisa menjadi fokus pasar ketika investor mulai bosan dengan aksi devaluasi Yuan. 

Dengan lemahnya harga minyak, maka pasar Emas mungkin akan menjadi pasar yang paling mudah tergoyangkan, Pasalnya Emas akan kehilangan aliran safe-haven karena lemahnya inflasi global.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages