Market Review : Dolar Anjlok Ditengah Spekulasi Akhir Dari Siklus Kenaikan Suku Bunga the Fed

Market Review : Dolar Anjlok Ditengah Spekulasi Akhir Dari Siklus Kenaikan Suku Bunga the Fed

kedaitrader.com - Indeks Dolar AS anjlok selama sesi perdagangan Kamis (2/11), mencatatkan level terendah mingguan baru setelah pelaku pasar mendengarkan hasil pertemuan FOMC yang bernada Dovish dan penurunan tajam imbal hasil obligasi AS karena lemahnya pasar tenaga kerja AS merusak pandangan atas satu-kali kenaikan lagi pada akhir tahun ini.

Dalam komentarnya, Powell mengisyaratkan bahwa bank telah melakukan pengetatan secara signifikan dan bahwa dalam keputusan berikutnya, Fed akan mempertimbangkan kondisi keuangan yang lebih ketat dan dampak kumulatif dari kebijakan moneter.

Sentimen, pasar juga memburuk menyusul laporan ADP pada Rabu (1/11) yang mengecewakan dan laporan Klaim Pengangguran AS terbaru menunjukkan tambahan 217K klaim baru dalam seminggu terakhir, lebih besar dari perkiraan dan data sebelumnya pada 210K (F) dan 212K (P).

Merespon berbagai data dan peristiwa dalam sepekan terakhir, probability kenaikan suku bunga pada Desember yang akan datang turun menjadi 19.8% dari 39.0% pada bulan Oktober.

Hingga akhir perdagangan Kamis (2/11), indeks Dolar AS berakhir melemah sebanyak 51 poin atau 0.48% pada level 106.17, setelah capai tertinggi 106.57 dan terendah 105.81.

*Matauang*

USD/JPY kembali diperdagangkan turun dari level tertinggi setahun terakhir, setelah Bank Sentral Jepang berencana untuk keluar dari pelonggaran kebijakan moneter pada tahun depan. Penurunan juga dipertajam setelah investor semakin yakin bahwa puncak suku bunga AS telah tercapai.

Spekulasi terebut muncul setelah Ketua Fed Jerome Powell mengatakan situasi ini masih menjadi teka-teki. Pejabat he Fed khawatir bahwa kenaikan suku bunga berbasis mungkin mulai membebani perekonomian secara signifikan dan Bank memilih untuk mempertahankan suku bunga acuan tetap dikisaran 5,25%-5,50%, sambil menunngu signal dari data ekonomi terbaru.

Hingga akhir perdagangan Kamis (2/11), USD.JPY berakhir turun sebanyak 45 poin atau 0.30% pada level 150.446, setelah capai terendah 149.838.

Pasangan GBP/USD berakhir positif - naik sebanyak 51 poin atau 0.42% pada level 1.22021 setelah Bank of England (BoE) mempertahankan suku bunganya tidak berubah pada 5,25%, dengan suara 6-3.

Berikut adalah penutupan pasar matauang 2 November 2023:

• AUDUSD : 0.6432 , +35 / +0.55%
• EURUSD : 1.0620 , +52 / +0.49%
• GBPUSD : 1.2202 , +51 / +0.42%
• NZDUSD : 0.5897 , +51 / +0.87%
• USDJPY : 150.45 ,  -45 /  -0.30%
• USDCAD : 1.3736 ,  -115 /  -0.83%
• USDCHF : 0.9059 ,  -16 /  -0.18%
• USDCNH : 7.3235 ,  -55 /  -0.08%

*Saham & Obligasi*

Pasar saham Amerika diperdagangkan melonjak tajam selama sesi Kamis (2/11) menyusul penurunan tajam imbal hasil obligasi pemerintah AS ditengah spekulasi bahwa Federal Reserves AS telah selesai melakukan kenaikan suku bunga dan mempertimbangkan dampak kumulatif dari kebijakan moneter.

Indeks Dow Jones ditutup dizona hijau, naik lebih dari 500 poin atau sekitar 1.7% pada 33,839.08. Indeks S&P500 berakhir naik 1.9% pada kisaran 4,317.78, sedangkan Nasdaq ditutup naik 1.8% pada level 13,294.19.

Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS anjlok - dengan yield 10tahun AS ditutup turun 1.50% pada kisaran 4.663% dan yield 30 tahun turun 2.46% pada kisaran 4.802%.

*Emas*

Harga emas diperdagangkan pada kisaran yang sempit dan mungkin tengah bersiap untuk penguatan lebih lanjut menyusul penurunan tajam pasar Dolar AS paska nada Dovish the Fed pada pertemuan FOMC Kamis dan sikap hati-hati investor jelang data kunci tenaga kerja Nonfarm Payrolls dan Pengangguran AS malam ini.

Dipasar spot, harga emas ditutup dengan keuntungan tipis - naik hanya sebanyak $3.31 atau 0.17% pada kisaran $1,985.56 per ons, setelah diperdagangkan hingga setinggi $1,990 dan terendah $1,978. Sementara emas berjangka kontrak Desember berakhir menguat sekitar $5.60 atau 0.28% pada level $1,993.10 per on, setelah bergerak pada kisaran $1,999 - $1,986 di Divisi Comex.

Pada akhir pekan ini, fokus pasar emas akan tertuju pada hasil laporan Nonfarm Payrolls AS yang akan dirilis pada pukul 19.30 WIB. Kenaikan yang lebih rendah pada laporan NFP akan semakin memperkuat spekulasi akhir dari kenaikan suku bunga the Fed dan menghapus harapa sau kali kenaikan lagi pada pertemuan Desember, hal ini dapat membantu pasar emas untuk kembali mencapai level $2,000 per ons dan begitu pula sebaliknya.

*Minyak*

Harga minyak mentah dunia berakhir menguat tajam selama sesi perdagangan Kamis (2/11) merespon positif hasil pertemuan FOMC dan BOE yang sama-sama mempertahankan kebijakan moneter tidak berubah. Investor berharap bahwa kedepan pelonggaran kebijakan moneter bank sentral dapat merangsang ekonomi tumbuh dan membantu memperbaiki demand terhadap minyak.

Selama perdagangna Kamis (2/11), Harga minyak berakhir menguat sebanyak $1.59 atau 1.97% pada level $82.22 per barel. Minyak mentah berjangka WTI AS naik sebanyak $2.06 atau 2.56% pada level $82.50 per barel, sedangkan Brent London naik sebanyak $2.22 atau 2.62% pada level $86.85 per barel.

*Sentimen*

Selama perdagangan Jumat (3/11), fokus utama pasar global akan tertuju pada data Nonfarm Payrolls dan Pengangguran AS pada pukul 19.30 WIB.

Diawal sesi, selama pasar Asia pasar akan difokuskan pada laporan Penjualan Ritel Australia pada pukul 7.30 WIB dan laporan PMI Service Tiongkok pada pukul 8.45 WIB. Disesi Eropa, laporan PEngangguran Eropa akan dirilis pada pukul 17.00 WIB.

--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages