Market Review : Fed Harapkan 1 Kali Kenaikan Lagi, Harga Emas Terjun Bebas

Market Review : Fed Harapkan 1 Kali Kenaikan Lagi, Harga Emas Terjun Bebas

kedaitrader.com - Longsor dari level tertinggi hariannya, harga emas menghapus seluruh keuntungan yang diraihnya selama sebelum pertemuan FOMC dirilis.

Awalnya meski tak ada data yang ekonomi yang dinanti jelang pertemuan FOMC, harga emas bergerak naik dengan solid karena pelaku pasar melihat akan adanya momentum langka dimana 99% peluang menunjukkan the Fed akan menghentikan trend kenaikan suku bunga untuk pertama kalinya setelah 11 kenaikan berturut-turut.

Harga emas mulai bergerak turun sesaat setelah Federal Reserves AS menetapkan suku bunga tidak berubah dan sentimen pasar emas semakin memburuk setelah mendengarkan komentar Kepala Fed Jerome Powell.

Dalam komentarnya, Ketua Fed Jerome Powell menegaskan kembali dedikasi The Fed untuk mencapai target inflasi jangka panjang sebesar 2%. Meskipun Ketua Powell mencatat bahwa The Fed kemungkinan besar akan mendekati puncak siklus kenaikan suku bunga, namun menegaskan kembali bahwa The Fed akan mendasarkan keputusannya di masa depan pada data.

Dalam data SEP (Summary of Projections) bank sentral AS masih berada pada jalur untuk menaikkan 1 kali lagi suku bunga sebesar 25 basis poin pada tahun 2023 dan penurunan suku bunga sebesar 50 bps pada tahun 2024, angka tersebut lebiih rendah dibandingkan dengan harapan penurunan suku bunga sebelumnya sebesar 100 bps pada tahun 2024.

Dipasar spot, harga emas berakhir melemah sebanyak $1.13 atau 0.06% pada level $1,929.80 per ons, runtuh dari tertinggi $1,947. Sedangkan emas berjangka kontrak Desember berakhir melemah sebanyak $2.40 atau 0.12% pada level $1,951.30 per ons di Divisi Comex.

Dolar

Indeks Dolar AS pulih dari penurunan awal sesi dan berakhir level tertinggi sejak awal Maret setelah the Fed mengutarakan masih mengharapkan satu kali kenaikan lagi hingga akhir 2023.

Hingga akhir perdagangan Rabu (20/9), Indeks Dolar AS berakhir naik sebanyak 20 poin atau 0.19% pada level 105.36, setelah capai tertinggi 105.44 dan terendah 104.66.

Ditengah penguatan Dolar, sekeranjang matauang berisiko berakhir melemah tajam - dengan pasangan GBP/USD mencatatkan penurunan terbesar jelang pertemuan Bank Sentral Inggris sore nanti.

Pound anjlok setelah pandangan investor akan kenaikan suku bunga sebesar 25bps pada pertemuan BOE hari ini merosot tajam, menyusul laporan inflasi Inggris yang mulai menunjukkan perlambatan signifikan.

• GBP Core CPI (YoY) (Aug), 6.2% (A) vs. 6.8% (F) vs. 6.9% (P)
• GBP Core CPI (MoM) (Aug), 0.1% (A) vs. 0.7% (F) vs. 0.3% (P)
• GBP CPI (YoY) (Aug), 6.7% (A) vs. 7.0% (F) vs. 6.8% (P)
• GBP CPI (MoM) (Aug), 0.3% (A) vs. 0.7% (F) vs. -0.4% (P)

GBP/USD berakhir turun sebanyak 48 poin atau 0.39% pada level 1.2343, setelah capai tertinggi 1.24207 dan terendah 1.23314. EUR/USD berakhir melemah sekitar 19 poin atau 0.18% pada level 1.06598. Sedangkan AUD/UD turun 6 poin atau 0.10$ pada level 0.64458.

USD/JPY melemah tajam ditutup pada level tertinggi sejak Oktober setelah imbal hasil obligasi AS melonjak tajam merespon hasil pertemuan FOMC yang semakin memperlihatkan kesenjangan kebijakan moneter kedua Bank Sentral.

USD/JPY berakhir naik sebanyak 47 poin atau 0.32% pada level 148.324, setelah capai tertinggi 148.35 dan terendah 147.464. Perlu diperhatikan bahwa jika pasangan ini melanjutkan pergerakannya di atas 148,50, intervensi mungkin dapat dilakukan.

Minyak

Harga minyak mentah dunia anjlok sepanjang sesi perdagangan Rabu (20/9) setelah PBoC menetapkan suku bunga dan kebijakan moneter bank sentral tidak berubah dan sentimen pasar semakin memburuk setelah imbal hasil obligasi AS melonjak tajam merespon hasil pertemuan FOMC semalam.

Dipasar spot, harga minyak berakhir anjlok sebanyak $1.52 atau 1.68% pada level $88.98 per barel, setelah diperdagangkan pada kisaran $90.83 - $88.77. Minyak berjangka WTI AS anjlok $1.25 atau 1.38% pada level $89.23 per barel. Sedangkan Brent London turun sebanyak 81 sen atau 0.86% pada level $93.53 per barel.

Sentimen

Selama sesi perdagangan Kamis (21/9), fokus utama pasar akan bergeser pada pertemuan Bank Sentral Inggris dan Swiss. Swiss National Bank (SNB) akan mengumumkan keputusan suku bunganya pada pukul 14:30 WIB. Sementara Bank of England (BoE) akan mengumumkan keputusannya pada pukul 18:00 WIB, yang kemungkinan akan memicu volatilitas. Dimana pelaku pasar akan mencermati keputusan dan hasil pemungutan suara Komite Kebijakan Moneter.

Selama sesi perdagangan Amerika malam nanti, pasar akan menantikan laporan Klaim Pengangguran dan Existing Home Sales AS.

--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages