Market Review : Yield AS Melonjak, Capai Tertinggi Maret
kedaitrader.com - Indek Dolar Amerika berakhir melemah selama sesi perdagangan Kamis (6/7), setelah menguat capai tertinggi 103.58 menyusul serangkaian data ekonomi AS yang dirilis optimis. Dengan hanya laporan JOLTs Job Openings menutup data terakhir dengan hasil yang mengecewakan.
• US ADP Nonfarm Employment Change (Jun), 497K (A) vs. 228K (F) vs. 267K (P)
• US Initial Jobless Claims, 248K (A) vs. 245K (F) vs. 236K (P)
• US Services PMI (Jun), 54.4 (A) vs. 54.1 (F) vs. 54.9 (P)
• US ISM Non-Manufacturing PMI (Jun), 53.9 (A) vs. 51.0 (F) vs. 50.3 (P)
• US JOLTs Job Openings (May), 9.824M (A) vs. 9.935M (F) vs. 10.320M (P)
Dolar melemah selama perdagangan sesi Amerika semalam merespon lonjakan imbal hasil obligasi AS karena harapan kenaikan suku bunga the Fed yang semakin meningkat merespon data-data ekonomi AS terbaru. Disisi lain, Menguatnya imbal hasil obligasi AS telah mendorong pasar saham AS terkoreksi tajam.
Imbal hasil obligasi 10 tahun AS melonjak diatas level 4% untuk pertama kalinya sejak Maret lalu. Dengan yield10tahun AS berakhir pada level 4.031% naik sekitar 2.39%. Yield 2tahun naik 0.69% pada level 4.981%, sedangkan yield 30 tahun AS naik 1.76% pada level 3.996%.
Indeks Dolar AS berakhir melemah sekitar 26 poin atau 0.25% pada level 103.10, setelah capai tertinggi 103.59 dan terendah 102.92.
Emas
Harga emas menyelesaikan perdagangan Kamis (6/7) dengan kerugian tipis, setelah sempat anjlok dari sesi tertinggi $1,927 saat serangkaian data ekonomi AS dirilis dengan hasil yang sangat optimis.
Harga emas berangsur pulih menyusul melemahnya Dolar dan meningkatnya imbal hasil obligasi AS karena harapan kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Kembali pada hasil Risalah pertemuan Federal Reserve (Fed) pada Kamis dini hari yang menunjukkan bahwa sebagian besar pejabat masih terlihat ingin menaikkan suku tetapi setuju untuk menunggu karena mereka menilai dampak pengetatan kumulatif.
Selain itu, "hampir semua" anggota FOMC setuju bahwa pengetatan lebih lanjut akan diperlukan tahun ini, menunjukkan bahwa kenaikan suku bunga bulan Juli hampir tidak dapat dihindari.
Disisi lain setelah laporan tersebut, Fed Watch Tools oleh CME memperlihatkan bahwa peluang kenaikan 25bps suku bunga the Fed pada pertemuan Juli meningkat ke level 91.1% dari 89.3% sebelum pertemuan FOMC.
Dipasar spot, harga emas berakhir melemah hanya sekitar $4.56 atau 0.24% pada level $1,910.59 per ons. Sementara emas berjangka kontrak Agustus berakhir turun sebanyak $10.40 atau 0.54% pada level $1,916.70 per ons di Divisi Comex.
Minyak
Harga minyak mentah dunia berbalik menguat dari sesi terendah hariannya setelah laporan persediaan minyak mentah AS oleh lembaga EIA tercatat menguat melemah dalam sepekan terakhir.
• US Crude Oil Inventories, -1.508M (A) vs. -0.983M (F) vs. -9.603M (P)
Sebelumnya, harga minyak anjlok karena optimisme data ekonomi AS yang mendorong Dolar bergerak lebih tinggi. Dukungan naik untuk minyak juga datang dari Arab Saudi yang mengumumkan kenaikan harga jual minyak untuk pengiriman Agustus ke kawasan Eropa dan Asia.
Dipasar spot, harga minyak berakhir melemah hanya sekitar 4 sen atau 0.06% pada level $71.78 per barel, setelah capai tertinggi $72.32 dan terendah $70.22. Minyak mentah berjangka WTI AS naik 11 sen atau 0.15% pada level $71.90 per barel, sedangkan Brent London turun 13 sen atau 0.17% pada level $76.52 per barel.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan Jumat (7/7), fokus utama pasar global hanya akan tertuju pada laporan Nonfarm Payrolls dan Tingkat Pengangguran AS yang akan dirilis pada pukul 19:30 WIB.
--
kedaitrader.com - Indek Dolar Amerika berakhir melemah selama sesi perdagangan Kamis (6/7), setelah menguat capai tertinggi 103.58 menyusul serangkaian data ekonomi AS yang dirilis optimis. Dengan hanya laporan JOLTs Job Openings menutup data terakhir dengan hasil yang mengecewakan.
• US ADP Nonfarm Employment Change (Jun), 497K (A) vs. 228K (F) vs. 267K (P)
• US Initial Jobless Claims, 248K (A) vs. 245K (F) vs. 236K (P)
• US Services PMI (Jun), 54.4 (A) vs. 54.1 (F) vs. 54.9 (P)
• US ISM Non-Manufacturing PMI (Jun), 53.9 (A) vs. 51.0 (F) vs. 50.3 (P)
• US JOLTs Job Openings (May), 9.824M (A) vs. 9.935M (F) vs. 10.320M (P)
Dolar melemah selama perdagangan sesi Amerika semalam merespon lonjakan imbal hasil obligasi AS karena harapan kenaikan suku bunga the Fed yang semakin meningkat merespon data-data ekonomi AS terbaru. Disisi lain, Menguatnya imbal hasil obligasi AS telah mendorong pasar saham AS terkoreksi tajam.
Imbal hasil obligasi 10 tahun AS melonjak diatas level 4% untuk pertama kalinya sejak Maret lalu. Dengan yield10tahun AS berakhir pada level 4.031% naik sekitar 2.39%. Yield 2tahun naik 0.69% pada level 4.981%, sedangkan yield 30 tahun AS naik 1.76% pada level 3.996%.
Indeks Dolar AS berakhir melemah sekitar 26 poin atau 0.25% pada level 103.10, setelah capai tertinggi 103.59 dan terendah 102.92.
Emas
Harga emas menyelesaikan perdagangan Kamis (6/7) dengan kerugian tipis, setelah sempat anjlok dari sesi tertinggi $1,927 saat serangkaian data ekonomi AS dirilis dengan hasil yang sangat optimis.
Harga emas berangsur pulih menyusul melemahnya Dolar dan meningkatnya imbal hasil obligasi AS karena harapan kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Kembali pada hasil Risalah pertemuan Federal Reserve (Fed) pada Kamis dini hari yang menunjukkan bahwa sebagian besar pejabat masih terlihat ingin menaikkan suku tetapi setuju untuk menunggu karena mereka menilai dampak pengetatan kumulatif.
Selain itu, "hampir semua" anggota FOMC setuju bahwa pengetatan lebih lanjut akan diperlukan tahun ini, menunjukkan bahwa kenaikan suku bunga bulan Juli hampir tidak dapat dihindari.
Disisi lain setelah laporan tersebut, Fed Watch Tools oleh CME memperlihatkan bahwa peluang kenaikan 25bps suku bunga the Fed pada pertemuan Juli meningkat ke level 91.1% dari 89.3% sebelum pertemuan FOMC.
Dipasar spot, harga emas berakhir melemah hanya sekitar $4.56 atau 0.24% pada level $1,910.59 per ons. Sementara emas berjangka kontrak Agustus berakhir turun sebanyak $10.40 atau 0.54% pada level $1,916.70 per ons di Divisi Comex.
Minyak
Harga minyak mentah dunia berbalik menguat dari sesi terendah hariannya setelah laporan persediaan minyak mentah AS oleh lembaga EIA tercatat menguat melemah dalam sepekan terakhir.
• US Crude Oil Inventories, -1.508M (A) vs. -0.983M (F) vs. -9.603M (P)
Sebelumnya, harga minyak anjlok karena optimisme data ekonomi AS yang mendorong Dolar bergerak lebih tinggi. Dukungan naik untuk minyak juga datang dari Arab Saudi yang mengumumkan kenaikan harga jual minyak untuk pengiriman Agustus ke kawasan Eropa dan Asia.
Dipasar spot, harga minyak berakhir melemah hanya sekitar 4 sen atau 0.06% pada level $71.78 per barel, setelah capai tertinggi $72.32 dan terendah $70.22. Minyak mentah berjangka WTI AS naik 11 sen atau 0.15% pada level $71.90 per barel, sedangkan Brent London turun 13 sen atau 0.17% pada level $76.52 per barel.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan Jumat (7/7), fokus utama pasar global hanya akan tertuju pada laporan Nonfarm Payrolls dan Tingkat Pengangguran AS yang akan dirilis pada pukul 19:30 WIB.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar