Market Review : Harga Emas Anjlok, Capai Terendah $1,892 Per Ons
kedaitrader.com - Harga emas anjlok dibawah $1,900 untuk pertama kali sejak pertengahan Maret lalu, merespon penguatan indeks Dolar Amerika menyusul laporan GDP dan Klaim Pengangguran AS yang dirilis positif. Sentimen seketika berubah dan harga emas rebound dari sesi terendah $1,892 setelah data lainnya tentang inflasi dan perumahan AS yang dirilis mengecewakan.
• US GDP (QoQ) (Q1), 2.0% (A) vs. 1.4% (F) vs. 1.3% (P)
• US Initial Jobless Claims, 239K (A) vs. 266K (F) vs. 264K (P)
• US PCE Prices (Q1), 4.1% (A) vs. 4.2% (F) vs. 4.2% (P)
• US Pending Home Sales (MoM) (May), -2.7% (A) vs. -0.5% (F) vs. -0.4% (P)
Dipasar spot harga emas berakhir hampir tak berubah - naik hanya sekitar 76 sen atau 0.04% pada level $1,907.86 per ons, setelah capai terendah $1,892 dan tertinggi $1,913. Emas berjangka kontrak Agustus berakhir turun sekitar $4.30 atau 0.22% pada level $1,917.90 per ons di Divisi Comex.
Matauang
Dolar menentap pada level tertinggi dalam tiga pekan ditengah prospek kenaikan suku bunga the Fed yang terus meningkat. Berdasarkan pantauan Fed Watch Tools, peluang kenaikan 25bps meningkat ke 86.8% dari 81.8% pada hari sebelumnya.
Hingga akhir perdagangan Kamis (29/6), Dolar berakhir menguat sekitar 36 poin atau 0.35% berada pada level 103.36, setelah capai tertinggi 103.44 dan terendah 102.78.
EUR/USD berakhir melemah sekitar 48 poin atau 0.44% pada level 1.08639, setelah capai tertinggi 1.09411 saat laporan inflasi Jerman dirilis menguat 6.8% selama periode Juni. GBP/USD berakhir melemah 23 poin atau 0.18% pada level 1.26107.
AUD/USD diperdagangkan unggul dibandingkan rival utama lainnya, menyusul penguatan harga minyak dan laporan penjualan ritel Australia yang secara tak terduga naik 0.7% jauh diatas harapan pasar. AUD/USD berakhir menguat sekitar 16 poin atau 0.25% pada level 0.66158, setelah capai tertinggi 0.66399.
Minyak
Data yang membaik dari laporan Pengangguran dan GDP Amerika membantu harga minyak mentah dunia bergerak lebih tinggi, namun gagal bertahan diatas $70 per barel karena sentimen berbalik negatif karena data perumahan AS yang memburuk.
Dipasar spot, harga minyak berakhir menguat sekitar $0.62 atau 0.90% berada pada level $69.76 per barel, setelah capai tertinggi $70.63. Minyak mentah berjangka WTI AS naik sebanyak 30 sen atau 0.43% pada level $69.86 per barel. Sedangkan Brent London naik sekitar $2.27 atau 3.14% pada level $74.51 per barel.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan hari Jumat (30/6), Indeks Core PCE AS akan dirilis dan menjadi fokus utama pasar global. Data tersebut akan diawasi dengan ketat dan dapat memengaruhi ekspektasi kenaikan suku bunga Fed. Sejauh ini, Putaran data ekonomi AS baru-baru ini telah meningkatkan kemungkinan kenaikan suku bunga pada pertemuan Juli.
Selama sesi Asia hingga Eropa siang nanti, pasar akan terfokus pada laporan Pengangguran Jepan (06:30 WIB), Manufacturing PMI China (08:30 WIB), GDP Inggris (13:00 WIB) dan Inflasi Eropa (16:00 WIB).
--
kedaitrader.com - Harga emas anjlok dibawah $1,900 untuk pertama kali sejak pertengahan Maret lalu, merespon penguatan indeks Dolar Amerika menyusul laporan GDP dan Klaim Pengangguran AS yang dirilis positif. Sentimen seketika berubah dan harga emas rebound dari sesi terendah $1,892 setelah data lainnya tentang inflasi dan perumahan AS yang dirilis mengecewakan.
• US GDP (QoQ) (Q1), 2.0% (A) vs. 1.4% (F) vs. 1.3% (P)
• US Initial Jobless Claims, 239K (A) vs. 266K (F) vs. 264K (P)
• US PCE Prices (Q1), 4.1% (A) vs. 4.2% (F) vs. 4.2% (P)
• US Pending Home Sales (MoM) (May), -2.7% (A) vs. -0.5% (F) vs. -0.4% (P)
Dipasar spot harga emas berakhir hampir tak berubah - naik hanya sekitar 76 sen atau 0.04% pada level $1,907.86 per ons, setelah capai terendah $1,892 dan tertinggi $1,913. Emas berjangka kontrak Agustus berakhir turun sekitar $4.30 atau 0.22% pada level $1,917.90 per ons di Divisi Comex.
Matauang
Dolar menentap pada level tertinggi dalam tiga pekan ditengah prospek kenaikan suku bunga the Fed yang terus meningkat. Berdasarkan pantauan Fed Watch Tools, peluang kenaikan 25bps meningkat ke 86.8% dari 81.8% pada hari sebelumnya.
Hingga akhir perdagangan Kamis (29/6), Dolar berakhir menguat sekitar 36 poin atau 0.35% berada pada level 103.36, setelah capai tertinggi 103.44 dan terendah 102.78.
EUR/USD berakhir melemah sekitar 48 poin atau 0.44% pada level 1.08639, setelah capai tertinggi 1.09411 saat laporan inflasi Jerman dirilis menguat 6.8% selama periode Juni. GBP/USD berakhir melemah 23 poin atau 0.18% pada level 1.26107.
AUD/USD diperdagangkan unggul dibandingkan rival utama lainnya, menyusul penguatan harga minyak dan laporan penjualan ritel Australia yang secara tak terduga naik 0.7% jauh diatas harapan pasar. AUD/USD berakhir menguat sekitar 16 poin atau 0.25% pada level 0.66158, setelah capai tertinggi 0.66399.
Minyak
Data yang membaik dari laporan Pengangguran dan GDP Amerika membantu harga minyak mentah dunia bergerak lebih tinggi, namun gagal bertahan diatas $70 per barel karena sentimen berbalik negatif karena data perumahan AS yang memburuk.
Dipasar spot, harga minyak berakhir menguat sekitar $0.62 atau 0.90% berada pada level $69.76 per barel, setelah capai tertinggi $70.63. Minyak mentah berjangka WTI AS naik sebanyak 30 sen atau 0.43% pada level $69.86 per barel. Sedangkan Brent London naik sekitar $2.27 atau 3.14% pada level $74.51 per barel.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan hari Jumat (30/6), Indeks Core PCE AS akan dirilis dan menjadi fokus utama pasar global. Data tersebut akan diawasi dengan ketat dan dapat memengaruhi ekspektasi kenaikan suku bunga Fed. Sejauh ini, Putaran data ekonomi AS baru-baru ini telah meningkatkan kemungkinan kenaikan suku bunga pada pertemuan Juli.
Selama sesi Asia hingga Eropa siang nanti, pasar akan terfokus pada laporan Pengangguran Jepan (06:30 WIB), Manufacturing PMI China (08:30 WIB), GDP Inggris (13:00 WIB) dan Inflasi Eropa (16:00 WIB).

Tidak ada komentar:
Posting Komentar