Market Review : Bank Sentral Ramai-ramai Naikkan Suku Bunga, Resesi Global Semakin Parah
kedaitrader.com - Pasar keuangan bergejolak ditengah serangkaian kejutan pengetatan kebijakan moneter oleh banyak bank sentral dunia selaam sesi perdagangan Kamis (22/6).
• SNB Interest Rate Decision (Q2), 1.75% (A) vs. 1.75% (F) vs. 1.50% (P)
• BoE Interest Rate Decision (Jun), 5.00% (A) vs. 4.75% (F) vs. 4.50% (P)
• Norway Interest Rate Decision, 3.75% (A) vs. 3.50% (F) vs. 3.25% (P)
• CBRT Interest Rate Decision, 15.00% (A) vs. 21% (F) vs. 8.50% (P)
Harga emas bergerak melemah setelah mencoba bertahan diatas level $1,920 hingga sesi awal perdagangan Amerika, sebelum akhirnya menyerah dan mencapai level terendah $1,912 merespon penguatan Dolar.
Dipasar spot, harga emas berakhir melemah sekitar $18.63 atau 0.96% berada pada level $1,913.78 per ons, setelah capai tertinggi $1,934 dan terendah $1,912. Emas berjangka kontrak Agustus berakhir melemah sekitar $21.20 atau 1.09% pada level $1,923.70 per ons, paska capai tertinggi $1,945 per ons di Divisi Comex.
Indeks Dolar AS bangkit dari sesi terendah hariannya pada 101.90, karena kesaksian hari kedua dari Ketua Federal Reserve Powell kembali mengulangi bahwa suku bunga kemungkinan akan naik lebih lanjut. Hal ini juga membantu Imbal hasil obligasi AS melonjak sementara saham AS cenderung tertekan.
Dolar berakhir menguat sekitar 31 poin atau 0.30% pada level 102.40. Imbal hasil obligasi 2 tahun AS menguat sekitar 1.5% pada kisaran 4.7910%, sedangkan yield 10tahun AS naik sekitar 1.88% pada level 3.797%.
Sekeranjang matauang G7 melemah, dipimpin oleh pelemahan USD/JPY ke level tertinggi baru 10 November tahun lalu. USD/JPY naik ditengah penguatan imbal hasil obligasi AS yang semakin memperlebar gap kesenjangan kebijakan moneter kedua negara. USD/JPY ditutup naik sekitar 124 poin atau 0.87% pada level 143.109, setelah capai tertinggi 143.221.
GBP/USD berakhir melemah sekitar 20 poin aau 0.16% pada level 1.27450, setelah bergejolak diantara 1.2840 - 1.2725. Pound melonjak setelah BOE secara tak terduga menaikkan suku bunga 50bps, angka tersebut adalah kenaikan yang lebih besar dari perkiraan karena bank berusaha untuk mengekang tingkat inflasi tertinggi di G-7.
Sementara itu, Lira Turki turun 2,4% ke rekor terendah 24,1 per Dolar AS setelah Turki menaikkan suku bunga menjadi 15% dari 8,5% untuk melawan inflasi - sebelum akhirnya USDTRY kembali bergerak naik dan ditutup pada level 24.8899 per Dolar.
Harga minyak mentah dunia anjlok ditengah tanda-tanda perlambatan ekonomi global setelah banyak bank sentral Dunia menaikkan melakukan pengetatan kebijakan moneter untuk melawan inflasi.
Dipasar spot, harga minyak berakhir melemah sebanyak $2.79 atau 3.86% pada level $69.47 per barel. Minyak mentah berjangka WTI AS anjlok 4.16% pada level $69.51 per barel, sementara Brent Crude London turun sebanyak $2.98 atau 3.86% pada level $74.14 per barel.
--
kedaitrader.com - Pasar keuangan bergejolak ditengah serangkaian kejutan pengetatan kebijakan moneter oleh banyak bank sentral dunia selaam sesi perdagangan Kamis (22/6).
• SNB Interest Rate Decision (Q2), 1.75% (A) vs. 1.75% (F) vs. 1.50% (P)
• BoE Interest Rate Decision (Jun), 5.00% (A) vs. 4.75% (F) vs. 4.50% (P)
• Norway Interest Rate Decision, 3.75% (A) vs. 3.50% (F) vs. 3.25% (P)
• CBRT Interest Rate Decision, 15.00% (A) vs. 21% (F) vs. 8.50% (P)
Harga emas bergerak melemah setelah mencoba bertahan diatas level $1,920 hingga sesi awal perdagangan Amerika, sebelum akhirnya menyerah dan mencapai level terendah $1,912 merespon penguatan Dolar.
Dipasar spot, harga emas berakhir melemah sekitar $18.63 atau 0.96% berada pada level $1,913.78 per ons, setelah capai tertinggi $1,934 dan terendah $1,912. Emas berjangka kontrak Agustus berakhir melemah sekitar $21.20 atau 1.09% pada level $1,923.70 per ons, paska capai tertinggi $1,945 per ons di Divisi Comex.
Indeks Dolar AS bangkit dari sesi terendah hariannya pada 101.90, karena kesaksian hari kedua dari Ketua Federal Reserve Powell kembali mengulangi bahwa suku bunga kemungkinan akan naik lebih lanjut. Hal ini juga membantu Imbal hasil obligasi AS melonjak sementara saham AS cenderung tertekan.
Dolar berakhir menguat sekitar 31 poin atau 0.30% pada level 102.40. Imbal hasil obligasi 2 tahun AS menguat sekitar 1.5% pada kisaran 4.7910%, sedangkan yield 10tahun AS naik sekitar 1.88% pada level 3.797%.
- Matauang
Sekeranjang matauang G7 melemah, dipimpin oleh pelemahan USD/JPY ke level tertinggi baru 10 November tahun lalu. USD/JPY naik ditengah penguatan imbal hasil obligasi AS yang semakin memperlebar gap kesenjangan kebijakan moneter kedua negara. USD/JPY ditutup naik sekitar 124 poin atau 0.87% pada level 143.109, setelah capai tertinggi 143.221.
GBP/USD berakhir melemah sekitar 20 poin aau 0.16% pada level 1.27450, setelah bergejolak diantara 1.2840 - 1.2725. Pound melonjak setelah BOE secara tak terduga menaikkan suku bunga 50bps, angka tersebut adalah kenaikan yang lebih besar dari perkiraan karena bank berusaha untuk mengekang tingkat inflasi tertinggi di G-7.
Sementara itu, Lira Turki turun 2,4% ke rekor terendah 24,1 per Dolar AS setelah Turki menaikkan suku bunga menjadi 15% dari 8,5% untuk melawan inflasi - sebelum akhirnya USDTRY kembali bergerak naik dan ditutup pada level 24.8899 per Dolar.
- Minyak
Harga minyak mentah dunia anjlok ditengah tanda-tanda perlambatan ekonomi global setelah banyak bank sentral Dunia menaikkan melakukan pengetatan kebijakan moneter untuk melawan inflasi.
Dipasar spot, harga minyak berakhir melemah sebanyak $2.79 atau 3.86% pada level $69.47 per barel. Minyak mentah berjangka WTI AS anjlok 4.16% pada level $69.51 per barel, sementara Brent Crude London turun sebanyak $2.98 atau 3.86% pada level $74.14 per barel.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar