Market Review : Pemotongan Produksi Minyak OPEC+, Picu Kekhawatiran Baru Tentang Inflasi
kedaitrader.com - Indeks Dolar AS terkoreksi tajam selama sesi perdagangan awal pekan ini (3/4), diperdagangkan mencapai level terendah 101.97 setelah keputusan OPEC+ yang secara mengejutkan sepakat untuk mengurangi produksi minyak - memberikan tekanan pada bank sentral karena resiko inflasi naik lebih cepat akibat lonjakan harga minyak.
Disisi lain, rangkaian data PMI AS yang menunjukkan pelemahan pada aktifitas ekonomi AS semakin memperburuk suasana pasar. Dolar yang sebelumnya dibuka menguat mencapai level tertinggi 103.06, anjlok ke level terendah 101.97 sebelum akhirnya ditutup pada kisaran 102.07, turun sebanyak 50 poin atau 0.49%.
• US Manufacturing PMI (Mar), 49.2 (A) vs. 49.3 (F) vs. 49.3 (P)
• US Construction Spending (MoM) (Feb), -0.1% (A) vs. -0.1% (F) vs. -0.1% (P)
• US ISM Manufacturing PMI (Mar), 46.3 (A) vs. 47.5 (F) vs. 47.7 (P)
Harga minyak mentah dunia melonjak sejak pembukaan pasar hari Senin setelah Arab Saudi dan produsen OPEC+ lainnya mengumumkan pemotongan mengejutkan dalam target produksi minyak mereka, sebuah langkah yang mengguncang pasar saham dan matauang utama. Dalam kesepakatan yang diambil, OPEC+ sepakat untuk menurunkan produksinya sekitar satu juta barel per hari mulai bulan Mei mendatang.
Dipasar spot, harga minyak mentah ditutup naik sebanyak $4.67 atau 6.17% berakhir pada level $80.33 per barel. Minyak mentah WTI AS ditutup naik sebanyak $4.75 atau 6.28% berakhir pada level $80.42. Sedangkan minyak mentah berjangka Brent London naik sebanyak $5.04 atau 6.31% pada level $84.93 per barel.
--
kedaitrader.com - Indeks Dolar AS terkoreksi tajam selama sesi perdagangan awal pekan ini (3/4), diperdagangkan mencapai level terendah 101.97 setelah keputusan OPEC+ yang secara mengejutkan sepakat untuk mengurangi produksi minyak - memberikan tekanan pada bank sentral karena resiko inflasi naik lebih cepat akibat lonjakan harga minyak.
Disisi lain, rangkaian data PMI AS yang menunjukkan pelemahan pada aktifitas ekonomi AS semakin memperburuk suasana pasar. Dolar yang sebelumnya dibuka menguat mencapai level tertinggi 103.06, anjlok ke level terendah 101.97 sebelum akhirnya ditutup pada kisaran 102.07, turun sebanyak 50 poin atau 0.49%.
• US Manufacturing PMI (Mar), 49.2 (A) vs. 49.3 (F) vs. 49.3 (P)
• US Construction Spending (MoM) (Feb), -0.1% (A) vs. -0.1% (F) vs. -0.1% (P)
• US ISM Manufacturing PMI (Mar), 46.3 (A) vs. 47.5 (F) vs. 47.7 (P)
Harga minyak mentah dunia melonjak sejak pembukaan pasar hari Senin setelah Arab Saudi dan produsen OPEC+ lainnya mengumumkan pemotongan mengejutkan dalam target produksi minyak mereka, sebuah langkah yang mengguncang pasar saham dan matauang utama. Dalam kesepakatan yang diambil, OPEC+ sepakat untuk menurunkan produksinya sekitar satu juta barel per hari mulai bulan Mei mendatang.
Dipasar spot, harga minyak mentah ditutup naik sebanyak $4.67 atau 6.17% berakhir pada level $80.33 per barel. Minyak mentah WTI AS ditutup naik sebanyak $4.75 atau 6.28% berakhir pada level $80.42. Sedangkan minyak mentah berjangka Brent London naik sebanyak $5.04 atau 6.31% pada level $84.93 per barel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar