Market Review : Yield AS Rebound, Dolar Gagal Manfaatkan Momentum
kedaitrader.com - Indeks Dolar Amerika kembali berakhir melemah, menandai penurunan beruntun dalam empat hari perdagangan berturut-turut. Dolar gagal mempertahankan keuntungan sepanjang perdagangan Selasa (14/3) dan kembali mendekati level terendah hariannya karena fundamental AS yang rapuh.
Inflasi AS yang kembali menguat dan krisis perbankan yang masih memanas mendorong investor memperkecil taruhannya pada kenaikan suku bunga the Fed pada pertemuan 23 Maret dini hari mendatang. Prospek kenaikan melambat menjadi hanya sekitar 25bps dari sebelumnya pasar bersorak pada harapan kenaikan 50bps sebelum terjadinya krisis likuiditas perbankan AS.
Disisi, Imbal hasil obligasi AS jusru rebound setelah mencapai level terendah sejak September tahun lalu. Sedangkan Pasar Saham AS naik secara signifikan, dengan indeks Dow Jones naik lebih dari 1% dan Nasdaq naik lebih dari 2%. Indeks VIX, indeks yang mengukur tingkat ketakutan investor - terlihat turun ke 23.75, setelah naik ke tertinggi 30.81 pada awal pekan ini (tertinggi sejak Oktober).
*Matauang
Pasar matauang berisiko diperdagangkan campuran, dengan beberapa menfaatkan pelemahan Dolar dan beberapa lainnya terfokus pada fundamental masing-masing karena pasar masih sangat rapuh dan bingung tentang bagaiman the Fed menyelesaikan krisis perbankan dan kebijakan moneternya.
Matauang Euro rebound dari sesi terendah hariannya terhadap Dolar ditengah harapan kenaikan suku bunga sebesar 50bps oleh ECB masih sangat kuat meski terjadi drama kehancuran Silicon Valley Bank (SVB). Pada hari Kamis (16/3), Bank Sentral Eropa (ECB) akan mengadakan pertemuan kebijakan moneternya dan Perhatian pasar diperkirakan akan diarahkan pada potensi perubahan panduan ke depannya.
EUR/USD diperdagangan dengan keuntungan tipis hanya sekitar 5 poin beberapa menit jelang penutupan pasar tadi malam. Sementara GBP/USD bergerak melemah pada kisaran 1.2153 setelah laporan Klaim Pengangguran bulanan Inggris turun sekitar 11.2K, lebih kecil dibandingkan perkiraan dan data sebelumnya pada -12.4K (P) dan -30.3K (P).
*Emas & Minyak
Harga emas terkoreksi kembali dibawah $1,900 selama perdagangan Selasa (14/3), sebelum akhirnya kembali mencapai $1,903 karena Dolar melemah.
Diawal sesi harga emas terkoreksi ditengah penguatan imbal hasil obligasi AS paska mencapai level terendah sejak September dan menbantu Dolar rebound. Namun setelah laporan inflasi AS dirilis Dolar berangsur melemah, ditinggalkan karena investor kehilangan kepercayaan atas kelanjutan ekonomi AS setelah terjadinya keruntuhan perbankan AS baru-baru ini.
Dipasar komoditas lainnya, harga minyak anjlok uji level terendah Desember setelah OPEC menurunkan proyek permintaan minyak global menjadi 200.000 barel per hari selama 2023. Harga minyak anjlok lebih dari 4% selama perdagangan Selasa (14/3). Pagi ini, harga minyak diperkirakan akan kembali melemah merespon laporan persediaan minyak mentah oleh API yang tercatat meningkat sebanyak 1.155 juta barel dalam sepekan terakhir, lebih besar dari sebelumnya yang meencatatkan penurunan supply sebanyak 3.835 juta barel.
*Sentimen
Memasuki sesi perdagangan Rabu (15/3), fokus utama akan tertuju pada laporan penjualan ritel China selama sesi Asia pada pukul 9:00 WIB. Sementara itu, laporan inflasi produsen AS (PPI) akan menjadi fokus utama malam nanti pada pukul 19:30 WIB.
--
kedaitrader.com - Indeks Dolar Amerika kembali berakhir melemah, menandai penurunan beruntun dalam empat hari perdagangan berturut-turut. Dolar gagal mempertahankan keuntungan sepanjang perdagangan Selasa (14/3) dan kembali mendekati level terendah hariannya karena fundamental AS yang rapuh.
Inflasi AS yang kembali menguat dan krisis perbankan yang masih memanas mendorong investor memperkecil taruhannya pada kenaikan suku bunga the Fed pada pertemuan 23 Maret dini hari mendatang. Prospek kenaikan melambat menjadi hanya sekitar 25bps dari sebelumnya pasar bersorak pada harapan kenaikan 50bps sebelum terjadinya krisis likuiditas perbankan AS.
Disisi, Imbal hasil obligasi AS jusru rebound setelah mencapai level terendah sejak September tahun lalu. Sedangkan Pasar Saham AS naik secara signifikan, dengan indeks Dow Jones naik lebih dari 1% dan Nasdaq naik lebih dari 2%. Indeks VIX, indeks yang mengukur tingkat ketakutan investor - terlihat turun ke 23.75, setelah naik ke tertinggi 30.81 pada awal pekan ini (tertinggi sejak Oktober).
*Matauang
Pasar matauang berisiko diperdagangkan campuran, dengan beberapa menfaatkan pelemahan Dolar dan beberapa lainnya terfokus pada fundamental masing-masing karena pasar masih sangat rapuh dan bingung tentang bagaiman the Fed menyelesaikan krisis perbankan dan kebijakan moneternya.
Matauang Euro rebound dari sesi terendah hariannya terhadap Dolar ditengah harapan kenaikan suku bunga sebesar 50bps oleh ECB masih sangat kuat meski terjadi drama kehancuran Silicon Valley Bank (SVB). Pada hari Kamis (16/3), Bank Sentral Eropa (ECB) akan mengadakan pertemuan kebijakan moneternya dan Perhatian pasar diperkirakan akan diarahkan pada potensi perubahan panduan ke depannya.
EUR/USD diperdagangan dengan keuntungan tipis hanya sekitar 5 poin beberapa menit jelang penutupan pasar tadi malam. Sementara GBP/USD bergerak melemah pada kisaran 1.2153 setelah laporan Klaim Pengangguran bulanan Inggris turun sekitar 11.2K, lebih kecil dibandingkan perkiraan dan data sebelumnya pada -12.4K (P) dan -30.3K (P).
*Emas & Minyak
Harga emas terkoreksi kembali dibawah $1,900 selama perdagangan Selasa (14/3), sebelum akhirnya kembali mencapai $1,903 karena Dolar melemah.
Diawal sesi harga emas terkoreksi ditengah penguatan imbal hasil obligasi AS paska mencapai level terendah sejak September dan menbantu Dolar rebound. Namun setelah laporan inflasi AS dirilis Dolar berangsur melemah, ditinggalkan karena investor kehilangan kepercayaan atas kelanjutan ekonomi AS setelah terjadinya keruntuhan perbankan AS baru-baru ini.
Dipasar komoditas lainnya, harga minyak anjlok uji level terendah Desember setelah OPEC menurunkan proyek permintaan minyak global menjadi 200.000 barel per hari selama 2023. Harga minyak anjlok lebih dari 4% selama perdagangan Selasa (14/3). Pagi ini, harga minyak diperkirakan akan kembali melemah merespon laporan persediaan minyak mentah oleh API yang tercatat meningkat sebanyak 1.155 juta barel dalam sepekan terakhir, lebih besar dari sebelumnya yang meencatatkan penurunan supply sebanyak 3.835 juta barel.
*Sentimen
Memasuki sesi perdagangan Rabu (15/3), fokus utama akan tertuju pada laporan penjualan ritel China selama sesi Asia pada pukul 9:00 WIB. Sementara itu, laporan inflasi produsen AS (PPI) akan menjadi fokus utama malam nanti pada pukul 19:30 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar