Market Review : Dolar Lanjutkan Momentum Keuntungan Pekan lalu
kedaitrader.com - Indeks Dolar AS lanjutkan momentum penguatan dalam sepekan terakhir, mengawali sesi perdagangan awal pekan ini dengan keuntungan tajam dan bertahan diatas 113 memberikan tekanan dipasar rival utamnya ditengah kekhawatiran tetang resei global.
Dolar kembali diburu sebagai safehaven utmana ditengah kekhawatiran investor pada resesi global menyusul laporan bahwa Jerman mendukung penerbitan Utang Bersama EU untuk menanggapi krisis energi dikawasan Eropa, meski hal tersebut dibantah oleh Jerman. Sejauh ini, Investor akan terus mencermati krisis yang semakin dalam di Uni Eropa.
Disisi lainnya, suasana suram data dari konflik Ukraina, ketika Rusia kembali melanjutkan serangan agresifnya terhadap Ukraina, menembakkan beberapa rudal yang menargetkan sistem komunikasi dan energi. Serangan itu mencapai Kyiv dan memicu pemadaman listrik besar-besaran di beberapa kota Ukraina.
Hingga akhir perdagangan Senin (10/10), Dolar ditutup menguat sebanyak 39 poin atau 0.34% berakhir pada level 113.17, setelah uji tertinggi 113.35 dn terendah 112.61. EUR/USD terkoreksi sebanyak 34 poin atau 0.35% berakhir pada level 0.9704, setelah uji tertinggi 0.9752 dan terendah 0.9681.
Poundsterling berakhir melemah terhadap Dolar, mencatatkan kerugian sebesar 33 poin atau 0.30% berakhir pada level 1.1057. Sterling gagal merespon kebijakan Bank of England untuk menggandakan pembelian obligasi QE sementara menjadi £10 miliar per hari untuk beberapa hari mendatang, meskipun pembelian harus berakhir pada hari Jumat.
AUD/USD menjadi pemain terburuk papan matauang utama dunia, tersungkur dibawah 0.63 - terendah sejak April 2020. AUD/USD mencatatkan kerugian sebanyak 65 poin atau 1.03% berakhir pada level 0.6297, setelah uji terendah 0.6274. Ausie terpuruk karena ancaman krisis global akan mendorong permintaan komoditas melambat.
--
kedaitrader.com - Indeks Dolar AS lanjutkan momentum penguatan dalam sepekan terakhir, mengawali sesi perdagangan awal pekan ini dengan keuntungan tajam dan bertahan diatas 113 memberikan tekanan dipasar rival utamnya ditengah kekhawatiran tetang resei global.
Dolar kembali diburu sebagai safehaven utmana ditengah kekhawatiran investor pada resesi global menyusul laporan bahwa Jerman mendukung penerbitan Utang Bersama EU untuk menanggapi krisis energi dikawasan Eropa, meski hal tersebut dibantah oleh Jerman. Sejauh ini, Investor akan terus mencermati krisis yang semakin dalam di Uni Eropa.
Disisi lainnya, suasana suram data dari konflik Ukraina, ketika Rusia kembali melanjutkan serangan agresifnya terhadap Ukraina, menembakkan beberapa rudal yang menargetkan sistem komunikasi dan energi. Serangan itu mencapai Kyiv dan memicu pemadaman listrik besar-besaran di beberapa kota Ukraina.
Hingga akhir perdagangan Senin (10/10), Dolar ditutup menguat sebanyak 39 poin atau 0.34% berakhir pada level 113.17, setelah uji tertinggi 113.35 dn terendah 112.61. EUR/USD terkoreksi sebanyak 34 poin atau 0.35% berakhir pada level 0.9704, setelah uji tertinggi 0.9752 dan terendah 0.9681.
Poundsterling berakhir melemah terhadap Dolar, mencatatkan kerugian sebesar 33 poin atau 0.30% berakhir pada level 1.1057. Sterling gagal merespon kebijakan Bank of England untuk menggandakan pembelian obligasi QE sementara menjadi £10 miliar per hari untuk beberapa hari mendatang, meskipun pembelian harus berakhir pada hari Jumat.
AUD/USD menjadi pemain terburuk papan matauang utama dunia, tersungkur dibawah 0.63 - terendah sejak April 2020. AUD/USD mencatatkan kerugian sebanyak 65 poin atau 1.03% berakhir pada level 0.6297, setelah uji terendah 0.6274. Ausie terpuruk karena ancaman krisis global akan mendorong permintaan komoditas melambat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar