Forex Review : Dolar Rally, Dominasi Perdagangan Matauang
kedaitrader.com - Seiring dengan meningkatnya kekhawatiran pasar global akan ancaman resesi, pasar keuangan bak diguncang badai - dengan mayoritas investor memilih menghindari aset berisiko dan berburu safe haven pada aset yang paling likuid.
Greenback mengambil keuntungan dari skenario penghindaran risiko dan melonjak uji tertinggi sejak Oktober 2022. Indeks Dolar AS diperdagangkan menguat sebanyak $1.34 atau 1.26% berakhir pada level 106.52. Pasar global terguncang setelah analis melihat risiko resesi AS berada di atas 70%.
kedaitrader.com - Seiring dengan meningkatnya kekhawatiran pasar global akan ancaman resesi, pasar keuangan bak diguncang badai - dengan mayoritas investor memilih menghindari aset berisiko dan berburu safe haven pada aset yang paling likuid.
Greenback mengambil keuntungan dari skenario penghindaran risiko dan melonjak uji tertinggi sejak Oktober 2022. Indeks Dolar AS diperdagangkan menguat sebanyak $1.34 atau 1.26% berakhir pada level 106.52. Pasar global terguncang setelah analis melihat risiko resesi AS berada di atas 70%.
Deretan matauang rival utama Dolar diperdagangkan anjlok. AUD/USD terkoreksi 69 poin atau 1.02% berakhir pada level 0.6796, setelah sempat uji tertinggi 0.6894 sesaat setelah RBA naikkan suku bunga acuan sebanyak 50 bps menjadi 1.35% diawal perdagangan Asia.
Pasar Euro anjlok - jatuh ke level terendah dalam 20-tahun pada 1,0234 terhadap Dolar. Euro ditutup melemah sebanyak 158 poin atau 1.54% berakhir pada level 1.0263. Pertumbuhan dipicu oleh laporan Servise PMI Eropa yang melambat ke level terendah dalam 16 bulan pada 53 dari 56.1.
Sentimen pasar Euro diperburuk pada krisis energi yang terjadi dikawasan Eropa. Dimana Jerman terus berjuang untuk mendapatkan gas di tengah meningkatnya ketegangan dengan Rusia. Jerman khawatir akan adanya pemadaman total pasokan Moskow, karena Rusia akan menutup sementara pipa NordStream-1 pada 11 Juli untuk pemeliharaan tahunan. Saat ini, Jerman masuk dalam level 'Waspada tingkat dua' pada bulan Juni dan akan segera bergerak intervensi pasar energi.
Pasangan GBP/USD ditutup anjlok sekitar 144 poin atau 1.20% berakhir pada level 1.1955, setelah sempat uji tertinggi 1.2125 dan terendah 1.1898. Gejolak politik di Downing Street memberikan dampak negatif pada pasar Pound. Pada Selasa (5/7) Dua menteri kabinet senior Inggris mengundurkan diri yakni, Sajid Javid dan Rishi Sunak, dan diikuti oleh Wakil Ketua Partai Konservatif Inggris, Bim Afolami. Jajaran lainnya juga diperkirakan akan segera menyusul mengunduran diri Sekretaris Swasta Parlemen Saqib Bhatti dan Sekretaris Swasta Parlemen kepada Sekretaris Negara untuk Irlandia Utara Jonathan Gullis.
Aksi serentak Pengunduran diri terjadi ketika Boris Johnson mempertahankan mantan partai Konservatif Chris Pincher di jabatannya setelah tuduhan pelanggaran seksual terhadapnya. Hingga sejauh ini, Perdana Menteri Boris Johnson mengkonfirmasi bahwa dirinya akan bertahan dan menunjuk menteri Kabinet baru.
--
Pasar Euro anjlok - jatuh ke level terendah dalam 20-tahun pada 1,0234 terhadap Dolar. Euro ditutup melemah sebanyak 158 poin atau 1.54% berakhir pada level 1.0263. Pertumbuhan dipicu oleh laporan Servise PMI Eropa yang melambat ke level terendah dalam 16 bulan pada 53 dari 56.1.
Sentimen pasar Euro diperburuk pada krisis energi yang terjadi dikawasan Eropa. Dimana Jerman terus berjuang untuk mendapatkan gas di tengah meningkatnya ketegangan dengan Rusia. Jerman khawatir akan adanya pemadaman total pasokan Moskow, karena Rusia akan menutup sementara pipa NordStream-1 pada 11 Juli untuk pemeliharaan tahunan. Saat ini, Jerman masuk dalam level 'Waspada tingkat dua' pada bulan Juni dan akan segera bergerak intervensi pasar energi.
Pasangan GBP/USD ditutup anjlok sekitar 144 poin atau 1.20% berakhir pada level 1.1955, setelah sempat uji tertinggi 1.2125 dan terendah 1.1898. Gejolak politik di Downing Street memberikan dampak negatif pada pasar Pound. Pada Selasa (5/7) Dua menteri kabinet senior Inggris mengundurkan diri yakni, Sajid Javid dan Rishi Sunak, dan diikuti oleh Wakil Ketua Partai Konservatif Inggris, Bim Afolami. Jajaran lainnya juga diperkirakan akan segera menyusul mengunduran diri Sekretaris Swasta Parlemen Saqib Bhatti dan Sekretaris Swasta Parlemen kepada Sekretaris Negara untuk Irlandia Utara Jonathan Gullis.
Aksi serentak Pengunduran diri terjadi ketika Boris Johnson mempertahankan mantan partai Konservatif Chris Pincher di jabatannya setelah tuduhan pelanggaran seksual terhadapnya. Hingga sejauh ini, Perdana Menteri Boris Johnson mengkonfirmasi bahwa dirinya akan bertahan dan menunjuk menteri Kabinet baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar