Forex Review : Sterling Flat Karena Politik Inggris, Sementara Euro Coba Bangkit Dari Resesi Pandemi
kedaitrader.com - Dolar ditutup menguat tipis pada perdagangan kamis (29/4), rebound dari sesi terendah hariannya pada 90.4, setelah GDP Q1 AS dirilis meningkat sebanyak 6,4%, dari sebelumnya 4,3%. Laporan GDP nampak membawa investor mengabaikan deretan laporan Klaim Pengangguran dan Pending Home Sales yang dirilis nengatif.
Dolar ditutup naik hanya sekitar 5 poin atau 0.05% berakhir pada level 90.65, setelah emapt diperdagangkan hingga setinggi 90.67 dan serendah 90.42.
Euro menguat terhadap dolar pada perdagangan Kamis setelah data menunjukkan survei Consumer Confidance Zona Eropa melonjak pada bulan April. Consumer Confidence Eropa tercatat naik ke level -8.1 sesuai dengan perkiraan pasar naik dari sebelumnya berada pada level -10.1. Survei Binis dan Konsumen tercatat melonjak ke level 110.3 dari 100 elam periode April.
Sentimen melonjak pada bulan April ditengah kampanye vaksinasi melawan virus korona yang semakin cepat, dengan kenaikan tajam di semua sektor ekonomi yang menurut para ekonom menandai akhir dari resesi yang dipicu pandemi.
EUR/USD ditutup turun tipis hanya sekitar 2 poin pada level 1.2122, setelah sempat uji tertinggi hariannya pada 1.2149. GBP/USD ditutup menguat tipis sekitar 4 poin atau 1.3942, setelah sempat uji tertinggi hariannya pada 1.3975.
Sterling cenderung tertahan, karena Investor mengamati perkembangan politik di Inggris. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berada di bawah tekanan dari serangkaian tuduhan tentang bagaimana dia menanggapi pandemi COVID-19 dan kebocoran informasi dari kantornya.
Kedai Trader
E-mail : kedaitrader@gmail.com
#AnalisaEmas
#HargaEmasBerjangka
#TradingEmas
#RekomendasiEmasHariIni
#EmasNaikTajam
#AnalisaForex
#AnalisaIndex
#DowJones
#Gold
#SafeHaven
#RekomendasiEmas
#TradingSaham
Tidak ada komentar:
Posting Komentar