Market Review : Abaikan Fed, ECB Justru Tekan Pasar Emas
kedaitrader.com - Pasar emas diperdagangkan cukup volatile disesi perdagangan Rabu (27/1), sempat uji level terendah hariannya pada $1,831 per troy ounce merespon penguatan tajam Index Dolar AS.
Dolar bergerak naik tajam hingga 90.89 - uji level tertinggi tahun ini. Permintaan pada Dolar AS sebagai mata uang safe haven meningkat setelah ECB ungkapkan kemungkinan pemangkasan suku bunga untuk menopang ekonomi Eropa akibat krisis pancemi Covid19.
Laporan tersebut, memberikan tekanan turun yang cukup besar dipasar mata uang Euro dan beberapa mata uang utama lainnya.
Disisi lain pertemuan Fed jutru nampak diabaikan oleh pasar karena tidak adanya perubahan besar dalam kebijakan the Fed. dalam pertemuan semalam, Fed menetapkan suku bunga acuan tetap pada level 0.25% dan skala stimulus QE sebesar $150 Milyar per bulan.
Dipasar emas, laporan tersebut mendorong harga emas sama-sama menerima dukungan daya tarik safe haven terlihat dari penurunan yang tertahan, meski Dolar mengalami lonjakan yang signifikan.
Hingga akhir perdagangan Rabu (27/1) Harga emas spot ditutup turun sebanyak $6.24 atau 0.34% berakhir pada level $1,843.60 per troy ounce, setelah sempat diperdagangkan hingga setinggi $1,853 dan serendah $1,831.
Emas berjangka kontrak Februari ditutup turun sebanyak $6.00 atau 0.30% berakhir pada level $1,844.90 per troy ounce di Divisi Comex.
Sementara Dolar AS ditutup naik sebanyak 40 poin atau 0.44% berakhir pada level 90.59. setelah sempat diperdagangkan hingga setinggi 90.89 dan serendah 90.12.
Memasuki sesi perdagangan hari ini, pasar emas akan terus terfokus pada pergerakan pasar Dolar sebagai rival utamanya.
Diawal sesI perdagangan Asia hari ini, sentiment pasar atas spekulasi pemangkasan suku bunga Bank Sentral Eropa (ECB) masih akan menekan pergerakkan Emas karena Dolar yang terus diuntungkan.
Sementara itu, rangkaian data GDP dan Klaim Pengangguran AS akan menjadi fokus utama pasar malam ini pada pukul 20:30 WIB.
--
kedaitrader.com - Pasar emas diperdagangkan cukup volatile disesi perdagangan Rabu (27/1), sempat uji level terendah hariannya pada $1,831 per troy ounce merespon penguatan tajam Index Dolar AS.
Dolar bergerak naik tajam hingga 90.89 - uji level tertinggi tahun ini. Permintaan pada Dolar AS sebagai mata uang safe haven meningkat setelah ECB ungkapkan kemungkinan pemangkasan suku bunga untuk menopang ekonomi Eropa akibat krisis pancemi Covid19.
Laporan tersebut, memberikan tekanan turun yang cukup besar dipasar mata uang Euro dan beberapa mata uang utama lainnya.
Disisi lain pertemuan Fed jutru nampak diabaikan oleh pasar karena tidak adanya perubahan besar dalam kebijakan the Fed. dalam pertemuan semalam, Fed menetapkan suku bunga acuan tetap pada level 0.25% dan skala stimulus QE sebesar $150 Milyar per bulan.
Dipasar emas, laporan tersebut mendorong harga emas sama-sama menerima dukungan daya tarik safe haven terlihat dari penurunan yang tertahan, meski Dolar mengalami lonjakan yang signifikan.
Hingga akhir perdagangan Rabu (27/1) Harga emas spot ditutup turun sebanyak $6.24 atau 0.34% berakhir pada level $1,843.60 per troy ounce, setelah sempat diperdagangkan hingga setinggi $1,853 dan serendah $1,831.
Emas berjangka kontrak Februari ditutup turun sebanyak $6.00 atau 0.30% berakhir pada level $1,844.90 per troy ounce di Divisi Comex.
Sementara Dolar AS ditutup naik sebanyak 40 poin atau 0.44% berakhir pada level 90.59. setelah sempat diperdagangkan hingga setinggi 90.89 dan serendah 90.12.
Memasuki sesi perdagangan hari ini, pasar emas akan terus terfokus pada pergerakan pasar Dolar sebagai rival utamanya.
Diawal sesI perdagangan Asia hari ini, sentiment pasar atas spekulasi pemangkasan suku bunga Bank Sentral Eropa (ECB) masih akan menekan pergerakkan Emas karena Dolar yang terus diuntungkan.
Sementara itu, rangkaian data GDP dan Klaim Pengangguran AS akan menjadi fokus utama pasar malam ini pada pukul 20:30 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar