Pagi ini, harga emas nampak bergerak lebih tinggi – mencoba rebound setelah mencatatkan kerugian dalam empat sesi perdagangan berturut-turut. Namun sayangnya keuntungan hanya terbatas pada kisaran $1,250 dan berada pada level $1,254.223 saat berita ini ditulis.
Pada sesi perdagangan Jum'at (20/5) harga emas spot ditutup turun sebesar $2.90 atau 0.22% berakhir pada level $1,252.383, setelah sebelumnya sempat diperdagangkan hingga setinggi $1,260.063 dan serendah $1,248.744.
Dipasar emas berjangka, harga emas kontrak Juni ditutup turun sebanyak $1.90 atau 0.20% berakhir pada level $1,252.900 di divisi Comex New York Mercantile Exchange.
Sementara index dolar AS mencatatkan keuntungan tipis sebanyak 5 poin atau 0.05% berakhir pada level 95.36, setelah sebelumnya sempat diperdagangkan hingga setinggi 95.49 dan serendah 95.20.
Sejak dirilis hasil pertemuan Fed pada Kamis dini hari lalu (19/5), pasar emas nampak terus tertekan karena probabilitas kenaikan suku bunga Fed pada JUni mendatang terus meningkat.
Beberapa komentar anggota Feb yang juga mendukung hal tersebut – semakin membawa banyak investor mulai beralih ke pasar dolar.
Per 23 Mei, probability kenaikan suku bunga Fed pada pertemuan Juni berada pada 26.3%, sedangkan pada pertemuan September mendominasi polling dengan porsi 44.2%.
Memasuki sesi perdagangan awal pekan ini, menjelang dirilisnya data Manufaktur PMI AS pada pukul 19:30 GMT+7, pasar eams nampaknya akan terfokus pada pergerakkan index dolar AS.
Secara teknis, harga emas diperkirakan akan diperdagangkan pada kisarna $1,263.800 - $1,248.000.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar