Market Review : Dolar Di 99, Emas Kembali Jadi Incaran Investor
kedaitrader.com - Harga emas diperdagangkan menguat disesi perdagangan Senin (23/1) mencatatkan keuntungan tajam merespon pelemahan index dolar AS pasca President AS Donald Trump putuskan kerjasama perdagangan dengan 12 Negara, termasuk Jepang dan Australia.
Pagi ini, Harga emas Nampak diperdagangkan flat – tertahan dikisaran EMA-100 pada $1,217.380 saat berita ini ditulis.
Disesi perdagangan Senin (23/1) Harga emas ditutup naik tipis sebanyak $12.77 atau 1.06% berakhir pada $1,217.670, setelah sempat diperdagangkan hingga setinggi $1,219.200 dan serendah $1,209.000.
Sementara Emas berjangka kontrak Februari sebagai kontrak teraktif saat ini, ditutup naik sebanyak $10.70 atau 0.90% berakhir pada level $1,215.600 per troy ounce di Divisi Comex.
Sementara Index Dolar AS ditutup turun sebanyak 85 poin atau 0.85% berakhir pada level 100.00, setelah sempat diperdagangkan hingga setinggi 100.81 dan serendah 99.97.
Memasuki sesi perdagangan hari ini, pasar emas dan global akan kembali terfokus pada pergerakkan index dolar.
Dalam pernyataan Trump semalam, President Trump Secara Resmi Keluar dari Perjanjian Perdagangan Asia Pasifik (Trans-Pacific Partnership/TPP) terhadap 12 Negara yg telah dinegosiasikan oleh Presiden Barack Obama.
Langkah Trump ini dalah pemenuhan janji kampanye untuk mengakhiri partisipasi dalam kesepakatan TPP yang diusulkan, yang bertujuan untuk menghilangkan sebagian tarif dan hambatan perdagangan lainnya antara AS, Jepang, Kanada, Meksiko, Australia, Vietnam US dan setengah lusin lainnya negara di seluruh Pasifik. Cina dikecualikan dari kesepakatan.
Memasuki sesi perdagangan hari ini, pasar emas akan kembali terfokus pada pergerakkan index dolar AS sebagai rival utamnya.
Pelemahan dolar dibawah level psikologis 100 akan menorong dolar berpeluang bergerak dikisaran 98-99. Jika dolar terus turun dan bergerak dilevel tersebut, maka harga emas berpeluang bergerak dikisaran $1,228.000 - $1,232.000.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar