kedaitrader.com - Pesimisme pasar atas rencana kenaikan suku bunga Fed yang terus memudar ditengah kondisi ekonomi global yang memburuk terlah mendorong pasar emas kembali menjadi incaran banyak investor.
Keterpurukan index dolar AS dalam tiga sesi perdagangan berturut-turut juga cukup menopang keuntungan tajam harga emas.
Dipasar emas spot, harga emas ditutup naik sebanyak $7.90 atau 0.63% berakhir pada level $1,268.000 per troy ounce, setelah sebelumnya sempat diperdagangkan hingga setinggi $1,273.060 dan serendah $1,256.510. Selama periode minggu lalu harga emas spot melonjak sebanyak $37.30 atau 3.05%.
Dipasar emas berjangka kontrak April - sebagai kontrak teraktif saat ini harga emas ditutup turun sebanyak $6.70 atau 0.50% berakhir pada level $1,264.000 di divisi Comex New York Mercantile Exchange. Selama periode Februari harga emas berjangka melonjak sebanyak $118.00 atau 10.57%.
Selama sesi perdagangan Senin (7/3) pasar hanya terfokus pada kerugian index dolar AS ditengah spekulasi pasar bahwa Fed tidak akan menaikkan suku bunga pada kuarta pertama tahun ini, seperti yang direncanakan sebelumnya.
Hal ini, juga diperkuat oleh komentar beberapa member Fed yang terus mengindikasi bahwa Fed belum siap untuk lakukan perubahan suku bunga dalam waktu dekat karena faktor ekonomi global yang tidak mendukung.
Pada sesi perdangan kemarin, index dolar AS ditutup turun sebanyak 18 poin atau 0.19% berakhir pada level 97.12, setelah sempat diperdagangkan hingga setinggi 97.71 dan serendah 97.06.
Memasuki sesi perdagangan hari ini, pasar emas akan terfokus pda pergerakkan index dolar utama sebagai rival utamanya.
Hal tersebut juga dikarenakan minimnya data sepanjang sesi perdagangan berlangsung.
Secara teknis, harga emas diperkirakan akan bertahan dibawha kisaran tertinggi akhir pekan lalu. konsis bearish divergence pada indikator RSI dan MACD akan mendorong adanya kemungkinan koreksi dalam trend jangka pendek.
Lihat Rekomendasi Hari Ini >> XAUUSD Alert
Tidak ada komentar:
Posting Komentar