Perkiraan kenaikan suku bunga Fed yang digadang-gadang akan dilakukan pada September mendatang menyusul pernyataan kepala Fed Janet Yellen pekan lalu, telah membawa emas kehilangan daya pikat.
Bagaimanapun selama resesi global sejak 6 tahun lalu, stimulus AS yang mendorong harga emas meningkat cukup tajam karena diiringi dengan peningkat cadangan emas AS. Maka jika ekonomi Amerika dianggap pulih dan tidak memerlukan stimulus tambahan maka emas akan terperosok tajam.
Pasar Emas spot menyelesaikan sesi perdagangan Selasa (21/7), dengan keuntungan sebesar $3.50 atau 0.32% berakhir pada level $1,100.200 per troy ounce, setelah sebelumnya sempat diperdagangkan hingga setinggi $1,109.800 dan serendah $1,096.910.
Sementara Emas berjangka kontrak Agustus sebagai kontrak teraktif saat ini menyelesaikan sesi perdagangan Selasa (21/7) masih dengan kerugian sebesar $3.3 atau 0.30% berakhir pada level $1,103.500 per ounce di Divisi Comex New York Mercantile Exchange.
Pagi ini, memasuki sesi perdagangan Asia pasar emas masih bergerak flat. Trend masih belum bias dikatakan berbalik arah – maka tetap waspada dengan potensi penurunan susulan.
Harga emas masih berpotensi turun hingga kisaran $1,075.000 - $1,050.00 , dengan kisaran rebound pada $1,115.000 – 1,130.000.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar